29 Mei 2014

GTM Ngampon #HariSastra

Setelah keseruan memasukkan telur ke dalam botol seminggu yang lalu di #HariSaintek tanggal 4 Mei 2014 yang dimana membuat kecanduan untuk terus mengenalkan rahasia-rahasia alam yang seru pada anak-anak Ngampon, kemudian diskusi asik pada hari jumat sore kita lakukan dengan semangat. Tema yang sudah kita pilih yaitu #HariSastra, memaksa kita untuk mencari berbagai bahan yang akan kita ajarkan pada hari tersebut, baik bahan ajar berupa materi maupun praktikum. Sesuai dengan evaluasi dari minggu sebelumnya(#HariSaintek) yang membahas soal ketidakefisienan kita dalam persiapan pada saat pergantian materi atau praktikum kita putuskan untuk membuat pos-pos di #HariSastra dan membagi anak-anak dalam kelompok dengan jumlah kelompok sesuai jumlah pos. Rencananya, pos-pos tersebut akan kita buat menjadi seperti cerita bajak laut yang menjelajah pulau-pulau untuk menemukan harta karunnya! Kelihatan seru bukan?! :D Yeeeey!
Berarti saat itu juga kita harus membuat bagaimana penjelajahan yang akan mereka lakukan menjadi semenarik mungkin. Banyak sekali usulan kreatif dari teman-teman yang datang diskusi waktu itu, mulai dari membuat peta bajak laut, kostum bajak laut, ada kapten dan awak-awaknya, ada petunjuk-petunjuk disetiap perjalanannya, ada petunjuk deskripsi dari pos-pos yang harus mereka datangi dan masih banyak lagi. Tetapi karena keterbatasan waktu dan pengajar yang mungkin bisa datang pada hari minggunya, akhirnya peta bajak laut digantikan dengan petunjuk-petunjuk yang akan diberikan setiap kelompok dalam perjalanannya ke pos-pos. Yaaaah gajadi bajak laut-bajak laut-an :(

Untuk pos-pos yang akan kita adakan, kita membuat 4 pos, dengan 3pos materi dan 1pos praktikum! Kemudian ada 1 pos lagi, muara dari semua pos, yaitu final pos atau pos harta karun sebagai pos terakhir dimana mereka akan dihitung sudah mengumpulkan berapa poin dari pos-pos yang telah mereka datangi dan setelah itu dilanjutkan dengan main roket air! Yeaaah! :3 Tetapi sekali lagi karena keterbatasan waktu akhirnya pos terakhir tidak jadi dilaksanakan :(

Pada saat diskusi itu, aku melihat beberapa hal menarik dari teman-temanku. Salah satunya, tidak tau kenapa diskusi pada waktu itu bisa berjalan dengan amat seru! Mulai banyak teman-teman yang mengusulkan ide-ide bahkan secara aktif menyediakan fasilitas untuk merealisasikan ide-ide mereka dengan percuma :') terharu rasanya. Banyak sekali ide-ide brilian yang mereka usulkan, dan bahkan ide-ide tersebut tidak hanya sekedar ide saja tanpa ada masalah yang melatarbelakanginya. Dan itu sangat bagus menurutku! :D Seperti misalkan ide pos cita-cita yang dimana isinya anak-anak akan diberikan kertas gambar dan pensil warna kemudian mereka disuruh menggambar cita-cita yang mereka inginkan dan maju ke depan untuk menceritakan gambar cita-cita mereka. Teman-teman pengajar mengusulkan ide tersebut karena mereka melihat anak-anak Ngampon itu kurang percaya diri untuk tampil di depan umum, berbicara di depan publik sepertinya tidak banyak diajarkan kepada anak-anak itu. Kemudian muncullah ide tersebut, ide diadakannya pos cita-cita untuk melatih anak-anak agar tambah percaya diri berbicara dan tampil di depan umum. Saat itu aku menyadari bahwa kita sebagai pengajar sedang mengalami kenaikan tingkat kepedulian terhadap pendidikan terutama pada sasaran dari pendidikan itu sendiri-yaitu anak-anak-, sebagai mahasiswa yang awal mulanya mendaftar GTM mungkin hanya karena rasa peduli dengan mereka yang kurang beruntung dan jauh dari pendidikan yang 'bagus' kemudian meningkat menjadi kepedulian yang dimana kita mengerti apa yang sebenarnya mereka butuhkan, apa yang kurang, masalah apa yang belum teratasi dari mereka dan menjadikan kita berusaha mencari solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. That's called empathy :) bagaimana kita tidak hanya bersimpati saja yang dimana memiliki rasa peduli tapi kita juga mengerti apa yang bisa kita lakukan, bentuk kepedulian apa yang bisa kita berikan untuk membantu mereka menjadi lebih baik lagi, menurutku itu adalah tahap dimana kita mulai sadar bahwa pendidikan adalah urusan kita semua.

Akhirnya diskusi seru pun berakhir dan diputuskan pos-pos dengan isinya yang menarik yaitu diantaranya: pos drama, pos cita-cita, pos bagian tubuh manusia, dan pos praktikum. Bahan-bahan ajar sudah dibagikan, materi sudah disiapkan, petunjuk-petunjuk pos untuk setiap kelompok sudah dibuat, tinggal eksekusi pada hari H nya. Boleh dicheck GTM Ngampon #HariSastra bahan ajarnya :)

Pada #HariSastra itu, aku mendapatkan bagian jaga di pos drama bersama grace, nisa dan mbak ara, pos dimana seharusnya setiap kelompok anak yang datang akan memainkan sebuah drama(bagi kelompok Besar) atau mendengarkan cerita dongeng(bagi kelompok Kecil). Sesuai yang kubilang 'seharusnya' di kalimat sebelumnya yang berarti beda dari harapan, kenyataan bahwa saat hari pengeksekusian tiba anggota dari tiap kelompok anaknya bercampur, jadi setiap kelompok ada anak kriteria kelompok Besar dan kelompok Kecil jadinya kita mengubahnya menjadi pos Bercerita! Dimana di pos ini setiap anak-anak akan disuruh untuk menggambarkan anggota keluarga, rumah, hewan peliharaan mereka atau apapun yang mereka ingin gambar kemudian menceritakannya ke depan. Ada hal menarik yang aku lihat dari anak-anak ini, yaitu biasanya atau lebih banyak anak laki-laki yang memilih untuk menggambar objek-objek tak hidup (dalam hal ini rumah) berbeda dengan anak-anak perempuan yang memilih untuk menggambarkan objek-objek benda hidup dengan ekspresinya (dalam hal ini anggota keluarga mereka).

Keseruan melihat anak-anak menggambar anggota keluarga mereka maupun rumah mereka atau bahkan ayam-ayam peliharaan mereka dan kemudian menceritakannya di depan membuat betah berlama-lama dengan mereka, yah walaupun agak susah diatur tapi Alhamdulillah lancar! :D
4 kelompok sudah melewati dan memberontak di pos bercerita yang berarti berakhirlah sudah #HariSastra kali ini. 




26 Mei 2014

Meralisasikan ide menjadi nyata

Pernah tidak berada di situasi yang dimana kamu seperti benar-benar sendiri? maksutku ya sendiri, berjuang sendiri memperjuangkan mimpi masa kecilmu disaat tiada seorangpun mendukungmu? pernah? pernah?
bagus kalau belum pernah! selamat! karena memang kamu tidak pernah sendiri! dan seharusnya kamu selalu ingat bahwa selalu ada dzat yang sangat dekat sekali bahkan sedekat darah yang selalu mengalir dalam celah-celah organ tubuhmu membawa oksigen ke otakmu menyegarkan pikiranmu, siapakah?
Allah Yang Maha Memberi Petunjuk :)

Pernah membaca di salah satu karya Andrea Hirata sepenggal frasa:
mental merealisasikan ide menjadi nyata
Beberapa akhir ini selalu teringat akan kata-kata itu. Bagaimana tidak? jika ditelusuri dalam hidupku lagi, mungkin hanya beberapa yang terwujud menjadi nyata(kalau menurutku). Selalu bertanya pada diri sendiri:
iya ya, kapan ya aku punya? mental itu?
tapi aku harus punya! pasti bisa!
Allah akan membimbingku!
kemudian perlahan aku mulai merealisasikan ide-ide kecilku, baik itu ide baru maupun lama, baik itu ide untuk diriku, organisasi maupun untuk orang lain. Alhamdulillah :) 

Kemudian coba kalau Andrea Hirata menulis novel lagi yang mengajarkan tentang:
mental memelihara aksi nyata
Nah kalau iya Andrea Hirata menuliskan itu dalam novel selanjutnya aku akan selalu lebih teringat akan kata-kata itu. Mematrikannya dalam pikiranku meletup keluar saat dimana aku mulai lengah memelihara aksi nyataku. Hmmm bisa bisa!

Satu lagi yang selalu aku ingat untuk melawan kepesimisanku dan mengingatkanku akan kuasaNya, yaitu:
"Kita tak kan pernah mendahului nasib kal!"

15 Mei 2014

GTM Ngampon #HariSaintek

Selamat malam dunia!
Apa kabaaaaaar? Baik kan? Alhamdulillah :)
Sudah 3 minggu ini aku menjadi bagian dari program Gerakan Teknik Mengajar yang diadakan oleh Departemen SosMas(Sosial Masyarakat) BEM KMFT UGM sebagai pengajar muda angkatan kedua. Dulu aku juga menjadi pengajar muda angkatan pertama dan saat panitia menawarkan ingin melanjutkan jadi pengajar angkatan kedua atau tidak dengan senang hati aku menerima tawaran itu.

Saat menjadi pengajar angkatan pertama, aku mengajar di desa Wunut, daerah Imogiri. Baru tau ada desa dengan pemandangan yang super indah di Kabupaten Bantul tempatku tinggal. Sudah 18 tahun tinggal disini tapi baru tau ada tempat seindah itu dan kabarnya akan dijadikan desa wisata oleh pemerintah. Alhamdulillah semoga bisa terlaksana dan menjadi salah satu program yang bisa membangun desa Wunut. Dulu waktu mengajar di sana masih bingung, ga ngerti sama sekali mengajar anak-anak itu gimana walaupun sudah 12tahun lebih diajar di sekolah formal tapi ternyata mengajar beneran di depan anak-anak itu tidak semudah yang dilihat. Dengan anak-anak yang supeeer hiperaktif dan sulit untuk diatur membutuhkan pembakaran kalori yang cukup ekstra hanya untuk sekedar mendapat perhatian mereka. Tetapi kalori tersebut terbayarkan dengan semangat berani mereka untuk selalu mengacungkan jari saat pengajar menawarkan siapa yang mau maju ke depan kelas. Walaupun selama mengajar pertama kali di Wunut itu masih banyak yang improvisasi saja (hehehe) dengan bahan-bahan ajar yang apa adanya dan tema yang sudah ditetapkan oleh panitia GTM, pengajar muda angkatan pertama GTM sukses membuat anak-anak tau ada profesi unik di dunia ini, membuat mereka terinspirasi untuk terus mengangkasa menggapai mimpi mereka! Hup hup semangat anak-anak! Kalau sudah besar nanti dan sudah jadi guru, dokter, tentara, pemain sepakbola, pengusaha batik, montir, dan apapun yang kalian inginkan jangan lupa kabar-kabar yaaa! Tetap semangat mengangkasa! YEAY! :D

Kemudian beberapa bulan setelah itu poster Open Recruitment Pengajar Muda Angkatan Kedua Gerakan Teknik Mengajar sudah tersebar di seluruh penjuru teknik. Seperti ada yang ganjil saat pertama kali melihat poster itu, dan ternyata memang benar, ada fotoku disitu! Coba check benar-benar! Hayooo yang mana? 


Iya bener yang itu! :D Yang lagi duduk dengan tas biru donker balik badan di tengah sawah panas-panas hahahahaha! Karena tau ada fotoku disitu(walaupun balik badan ga keliatan mukanya -_-) setiap kemanapun di daerah teknik dan bertemu dengan poster itu dan bersama teman-temanku, aku pura-pura sok ga kenal gitu sama tuh poster:

"Eh liat liat liat! Poster apa tuh?!"
Temen-temenku yang terbujuk rayuanku akhirnya penasaran dan melihat poster itu.
"Oh GTM... Eh liat! Coba tebak siapa ini??!"
dengan muka berseri-seri kayak artis yang ga pernah lolos audisi dan nunjuk-nunjuk foto mahasiswi balik badan yang sedang duduk panas-panasan di tengah sawah,  
Hening..
Hanya dijawab dengan tatapan dan kerutan kening yang mengekspresikan:
Emang siapa?
Emang gue harus kenal?
Penting buat hidup gue?!
Balik badan gitu mana kenal?!
Emang bisa naikin IP gue dengan gue kenal dia?!
Akhirnya untuk menghentikan keheningan itu...
"Akuuuu! :3 coba liat!" Sambil nunjukin tasku yang sama dengan tas yang di poster
"Oh" 
kemudian mereka meninggalkanku, sendirian dengan poster mahasiswi balik badan panas-panasan di tengah sawah.
The end
Tapi propagandaku cukup berhasil, banyaaaak banget temen-temenku terbujuk rayuanku untuk ikut GTM.
"Seru kok! Anaknya lucu-lucu gitu! Baik-baik lagi! Ikut aja yuk :)" 
dalam hati: rasakan dulu akibatnya nanti muahahahahahaha =))))

Akhirnya open recruitment pun dibuka, berkas-berkas pendaftaran sudah terkumpul rangkaian seleksi berjalan hingga wawancara, karena aku sudah pernah menjadi pengajar angkatan pertama, aku tidak ikut proses seleksi dan tinggal menunggu keputusan dimana nanti ditempatkan. Kemudian setelah rangkaian yang cukup panjang, terpilihlah pengajar muda angkatan kedua GTM dan sudah dibagi-bagi kelompok dan ditempatkan dimana saja dan aku ditempatkan di desa Ngampon. Yey! Alhamdulillah mendapatkan desa baru! berharap di desa yang baru itu bertemu dengan anak-anak baru dengan semangat yang baru-baru pula! \m/
Allah memang Maha Mendengar, doaku terkabul, di desa baru yang bernama Ngampon itu-yang dimana sekali lagi aku sebagai warga Mbantul ga ngerti ada desa namanya Ngampon-melihat semangat-semangat baru terpancar dari wajah anak-anak desa Ngampon.

Dari pengalaman dulu waktu mengajar di Wunut ada satu hal yang aku petik pelajarannya: kalau mengajar itu tidak hanya yaudah mengajar ngomong depan kelas udah, perlu konsep bahkan coba ingat dulu liat buku-buku SD kita ada yang namanya silabus dengan indikator-indokatornya, kemudian coba pikir lagi, anak-anak datang ke sekolah pasti dengan membawa keingintahuan yang besar dan meluap-luap, bangun pagi-pagi hanya tau saat itu juga dia harus ke sekolah siap untuk mengetahui rahasia-rahasia alam baru yang tidak diketahuinya dan akan disampaikan oleh guru mereka. Nah! Dengan tau harapan dari anak-anak tersebut ga mungkin juga dong kita sebagai pengajar yang dari awal sudah berkomitmen kemudian begitu saja meninggalkan semangat keingintahuan mereka?. Kemudian mari kita menjawab tantangan keingintahuan mereka! Dan berjanji: Oke kita akan beri kalian rahasia-rahasia alam yang seruuuu!

Hari Minggu pertama dilaksanakan GTM aku sakit, sedih tidak bisa ikut di hari pertama, kalau dari first gathering sebelumnya, hari Minggu pertama itu sebagai hari perkenalan untuk mendekatkan anak-anak dengan pengajar baru. Kemudian minggu kedua, dari briefing yang dilaksanakan panitia sudah menetapkan tema dan sesi mengajarnya bagaimana, jadi sesi mengajar dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi materi dan praktikum begitu seterusnya untuk hari-hari berikutnya. Untuk mengatasi rasa bosan dan bingung harus menyiapkan praktikum apa saja tiap minggunya, kita dari pengajar Ngampon mengusulkan: bagaimana kalau kita buat hari-hari kedepan mengajar itu dengan tema yang berbeda-beda dan menamai hari mengajar sesuai dengan tema pada hari tersebut jadi misal tema hari minggu ini tentang sastra kemudian kita namai #HariSastra hari minggu berikutnya #HariSaintek hari minggu berikutnya #HariSeni dan lain-lain. Kemudian diusulkan kemudian diterima dan hari pertama mengajar(setelah hari perkenalan) dengan tema #HariSaintek yey! 

Setelah briefing hari selasa, hari jumat sebagian pengajar Ngampon berkumpul menyiapkan bahan ajar untuk hari Minggu tanggal 4 Mei yaitu #HariSaintek, dengan mencari-cari praktikum di youtube dan memikirkan materi apa yang akan disampaikan dengan diskusi yang seru, akhirnya konsep mengajar #HariSaintek have done! Bisa di check googledocs disini 

HariSaintek pun tiba dengan konfirmasi sms dari anggota pengajar yang bisa datang hanya berkisar 10an dan ternyata yang beneran bisa datang 13 orang dari 35 anggota pengajar Ngampon sesuai data panitia GTM just want to say: Alhamdulillah!
Tak pe upin!
Jadi teringat quotenya pak Anies Baswedan:

"Lebih baik small but powerful daripada large but unmanaged"

Oke semangat mengajar walaupun sedikit yang datang!

Kemudian rangkaian sesi mengajar pada #HariSaintek pun berjalan sesuai dengan konsep yang sudah dibuat, SERUUU banget!
Mulai dari yang awal balon dibakar gabisa meletus kemudian ada telur bisa dimasukin dalam botol kemudian penjelasan gerhana bulan yang wow abis mencerahkan kemudian kisah persahabatannya minyak dan air yang awalnya musuhan akhirnya dibaikin sama deterjen kemudian mengocok kaleng soda dan membukanya tanpa ada buih kemudian mengerutkan kaleng soda tanpa dipegang sampai terakhir ekspedisi monokotil dikotil yang pengajarnya sendiri aduh lupa bedainnya gimana hehehehe :p
Dengan alat dan bahan suka rela dari pengajar yang datang akhirnya hari itu berjalan lancar!
Dari suara hampir habis untuk menenangkan dan mendapat perhatian dari mereka sampai kewalahan mengajak mereka jalan mencari tumbuhan dikotil monokotil kita jalanin, tetapi itu semua terbayarkan, seru sekali mengikuti semangat tak berbatas anak-anak harapan bangsa ini! Saat itu aku percaya, bangsa ini memang sedang bangkit, bangkit dengan semangat membara, terlepas dari berbagai macam berita kriminal terhadap anak-anak, pendidikan dan sebagainya yang sangat sangat memprihatinkan, tapi coba lihat di desa kecil bernama Ngampon kita sedang bermimpi untukmu hey indonesia! Jangan sedih, selain kita juga banyak kok! Ada indonesia mengajar yang tak terhitung dimana saja, kelas inspirasi, jogja berkebun, book for mountain, savestreetchild, coin for a chance, dan masih banyak lagi tersebar diseluruh tanah tempatmu berada!  

GTM!!! Anak Cerdas Bangsa Jaya! 

Pembukaan dulu :D