25 September 2017

Quarter Life(3)

Beberapa akhir ini memilih untuk diam sejenak tidak terlalu banyak berkomentar tentang hal apapun dan tidak peduli pada apapun, bisa dibilang kehidupan orang lain. Menuju ke fase selanjutnya yang kata orang kehidupan sebenarnya. Tidak sabar menanti. Tetapi juga skripsi manis manja ini tidak mau melepasku cepat-cepat. Namun aku juga yakin tangan-tangan Tuhan sedang memberiku banyak pelajaran di masa ini. Sehingga yasudah ku nikmati saja alur perasaan naik turun ini.

Di sela-sela pengerjaan, aku sadar banyak kekurangan diri. Yang masih perlu diperbaiki. Hati yang masih perlu dibersihkan. Emosi yang masih perlu dikontrol. Tindakan dan ucapan yang perlu dijaga. Nafsu sementara yang sering membutakan. Kemalasan dan ketidakmauan yang menjerumuskan.

Quarter life crisis katanya, semakin banyak hal yang perlu ditoleransikan, diperjuangkan, dikalkulasikan, diintegritaskan, di-yaudah gapapa-kan, diprofessionalkan, dibelajarkan, disalahkan, dijerumuskan, dipilihkan, dan di-masih banyak yang lain.

Beruntung bagiku mengenal banyak orang dari berbagai golongan. Pernah berada pada fase termakan opini yang: 'ah IP gapenting, yang penting organisasi, pengalaman dll, akademik mah ga penting' yang akhirnya beneran organisasi bagus, social skill oke, di-kpft sering denger: 'Hai mbak Hanum!', ya ga sesering ketua BEM. Dulu setuju sama pendapat 'wah IP cuma masuk administrasi dll sebagainya'. Kemudian tiba-tiba semester 5 bertobat, tetapi organisasi/event tetap jalan, dan pada saat itulah baru tau perjuangan mendapat IP bagus itu tidak semudah yang dibayangkan. Dan aku berfikir: 'Gila ya jadi Raka susah juga ternyata' (Raka Bagus Panuntun, temenku lulus 3,5 tahun IPK 3,97) kemudian aku jadi sangat tidak suka dengan opini yang dulu aku percaya, aku ingin sekali bilang dan mendukung orang-orang seperti Raka saat ada yang menyebar opini seperti itu: 'Hei! kamu tidak tau ya perjuangan Raka, atau yang lainnya. Kamu sih belum pernah ngerasain dan coba sendiri!' see aku jadi hormat sama orang-orang seperti Raka karena aku udah tau perjuangan kerasnya.

Pernah juga pada fase anak BEM, yang disebut-sebut anak politik, birokrasi, banyak mikir, banyak omong, tapi cuma omong doang katanya. Dengan anak jurusan misalnya. See, apakah sesempit itu pikiran, kalau saat UKT kalian tidak ada yang memperjuangkan? Itu dulu.

Pernah juga pada fase menjadi anak volunteer, yang disebut: 'ah ga fancy, capek, kamu ngapain nglakuin hal-hal kayak gitu.' ga bersertifikat dan ga berpamor. Tetapi lagi, disaat itulah aku menemukan orang-orang luar biasa yang membuatku berpikir segala status itu tidak penting: status anak ugm, anak teknik, anak rantau, anak biasa, anak founder, anak jabatan dll. Semua hilang oleh pengalaman yang aku rasakan menjadi volunteer di cakupan fakultas, provinsi, nasional. Bertemu dengan orang-orang super kreatif dan tulusnya luar biasa. Boleh jadi salah satu turning point hidupku adalah fase ini.

Pernah juga pada fase anak hunter youth forum, baru aja masih hangat. Awalnya aku yang skeptis sendiri pada mereka-mereka yang sudah berhasil: 'Hmm perasaan mereka pengalamannya ga lebih dari aku tapi kok bisa ya harusnya aku juga bisa.' emang sombong benar padahal belum nyoba. Dan saat nyoba, mulai dari awal bekerja keras hampir 5 bulan lebih untuk mempersiapkan segala requirements. Ternyata kembali lagi, statement itu hilang, baru ngerasain sesulit dan sebekerja keras itu, dalam memenuhi requirement terutama. Percayalah dibalik 1-2 email kata 'Congratulation!' terdapat belasan kali email 'We regret to inform you that..' 'We have selected another qualified applicants..' Lumayan hardcore sih perjuangannya, dari tanggal 2 Januari sehari setelah hari yang biasanya digunakan untuk merenungkan resolusi awal tahun. sampai pada bulan awal Juni pertama kali mendapat email 'Congratulation!', sudah terhitung 15 kali lebih apply youth forum. Belum belajar bahasa inggrisnya, dalam 3 bulan hampir 1 kali dalam 2 minggu ikut TOEFL Simulation, sebulan sekali pasti ikut IELTS simulation Cilacs UII. Tiap bulan ngelist dalam satu folder isinya application form dengan nama file deadline dan eventnya:
'16 May___UNLEASH 2017' '4 April___MaD Forum 2017' dan laiinnya.

Hasilnya?
3 kali lolos sampai tahap akhir, tapi akhirnya 2 yang berangkat ke Denmark dan Hongkong, yang satu lagi harusnya Oktober ini ke Russia tapi bapak ibu mas mbak tidak menyetujui karena harus memprioritaskan skripsi. Sedih ya, tapi gapapa aku ikhlas dan bersyukur.
2 kali interview langsung dan via skype.
1 kali waiting list (update: dapet di Belize, deket pulau Karibia besok November, tapi travelflight bayar sendiri dan mahal)
Gagal? berkali-kali...
Yang niat awalnya: 'aku mau nyoba, aku juga pasti bisa' menjadi 'ya Allah aku bahagia bekerja keras seperti ini, aku belum pernah membuat diriku perlahan keluar dari zona nyaman berusaha menjadi Hanum yang lebih baik dari sebelumnya, alhamdulillah, apapun keputusanMu aku senang telah memilih jalan ini.'

kalaupun kamu gagal atau Allah meridhokan hal lain, setidaknya:


“At times Allah tests us, it is not to reveal our weaknesses, but for us to discover our strengths…” 

"Every struggle in your past has shaped you into the person you are today. Take God's hand and step into your future without fear."

Kemudian sekarang sedang pada masa menjadi mahasiswa yang tidak bisa post di instagram layaknya mahasiswa freshgrad dengan statement: 'Senangnya bisa lulus 4tahun, lulus tepat waktu' '4th yang lalu aku berdiri di sini menerima kuliah pertama kali' dan sebagainya. Padahal masih ada yang lain yang belum mengambil TA bahkan, atau misal John temenku anak Papua yang masih harus memenuhi sks berupa-rupa. Tapi aku juga turut senang melihat mereka yang lulus tepat waktu dan segera untuk menuju ke fase hidup selanjutnya.

Selain itu, sekarang juga tambah kenal dan berteman dengan mas mbak temen-temen yang kalau liat linked-in nya so wow. Atau liat profilenya di google, yaampun mas kok bisa kenal aku dan kemaren ngobrol-ngobrol santai sama aku yang apalah ini. Pada saat itulah aku berpikir pepatah jawa: 'Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman'. bukan berarti cuek loh tetapi lebih ke perlakukan semua orang sama, sama baiknya, sama meghargainya, sama berprasangka positifnya, sama mau membantunya, sama mau mendengarkannya dan sama-sama lainnya.

Ada teman bilang:

'Num, kok kamu bisa kenal orang kayak Putri, Mas Nabil, tapi kamu juga punya temen kayak kita yang gini keadaannya ya'

'Iya Hanum tu juga alpha-female, tapi dia beda dengan temen-temenku yg alpha-female lain. Dia masih punya rasa giving, sharing, caring ke yang lain.'

Terus kemudian aku berpikir, iya juga ya, kenapa ya, terus aku sadar, aku dari dulu punya prinsip bahwa jangan meremehkan atau merendahkan orang lain. karena aku dulu atau kapan pernah di posisi tersebut dan it goes nothing. Aku yakin setiap orang itu punya kemampuan, potensi dan kelebihannya masing-masing. Makanya aku selalu mengatakan ke diri sendiri: kamu tidak tau apapun tentang orang lain, dont easy to judge, just keep silent, give smile, and understand what they are talking.'


Hasil gambar untuk iceberg illusion


Seperti iceberg illusion, setiap orang punya apa yang tidak dilihat. Sukses digambar itu menurutku bermacam-macam, bukan hanya soal status sekali lagi, tetapi juga pencapaian/keberhasilan yang lain. Bukan sukses standar sosial biasanya, tetepi lebih ke 'coba kita pahami konteks'. Semisal, aku selalu merasa mbak Mar itu orang yang sukses dalam menghadapi hidupnya. Bekerja menjadi asisten rumah tangga pagi-siang-sore, malemnya kuliah, 5 hari dalam seminggu. Tidak punya orang tua, ayahnya meninggal, ibunya maaf 'gila'. Satu-satunya keluarga hanya adiknya. Hanya untuk dapat smartphone yang bisa buat WA aja nabung berbulan-bulan. Sudah semester 5 sekarang tetapi belum punya laptop, masih nabung. Walaupun dia juga sering ngeluh, tapi sekalipun tidak pernah berhenti bangun paling pagi dan tidur paling malam di keluarga Masku yang mempekerjakannya. Mimpinya Mbak Mar bekerja menjadi pegawai bank dan mendapat gaji tetap, sederhana kan menurutmu? tetapi dibalik itu perjuangan untuk meraihnya lebih keras. Banyak kan yang seperti itu, menurutku setiap orang berhasil/sukses dalam konteksnya masing-masing. Mungkin aku sukses karena fasilitas yang aku punya lebih jumlahnya untuk mengerjakannya, meraihnya, hanya tinggal diri ini mau apa enggak. Sehingga ya banyak faktornya, dan semakin banyak faktor atau fasilitas yang dimiliki seharusnya saat itulah aku merasa bersyukur, dan memanfaatkan hal itu dengan sebaik-baiknya.

8 September 2017

Quarter Life(2)

Hay semua :) 
Aku ingin mencatatkan sebuah pelajaran ini di blog yang sebenernya ini note to myself. Kenapa aku tetep catet diblog soalnya biar aku baca ulang lagi suatu saat kalau lupa hehe. Karena yang sering mengunjungi blogku sendiri pun aku sendiri :)) #sedihya 

Di masa-masa quarter life ini, pasti hati sering banget terbolak-balikkan, selain hati pandangan hidup juga, bener emang antara idealis dan realistis. terkadang kita pada puncak tertinggi idealisme sampai menggebu-nggebu, sampai ambisius banget. Bagus kalau memang kita yakin dengan apa yang kita lakukan. Tapi semua itu sirna saat kamu mulai membandingkannya dengan orang lain, kamu mulai menganggap diri kamu hebat, manusia merdeka, dan bebas lebih dari yang lain yang kamu anggap hanya mengikuti arus dan sebagainya. Dengan kata lain secara tersirat atau bahkan secara lisan kamu mengatakannya: 'ngapain gue jadi pns, gag lah gaji kecil, ngapain aku daftar pns.' semisal. Disaat di sebelahmu ternyata ada yang barusan sebelum kamu masuk bilang mimpinya kerja di Kementrian PUPR dan jadi PNS. kamu po num? enggak bukan aku lulus aja belum kan butuh scan ijazah wkwk ada lah orang lain. Gapapa emang bener kok faktanya, tetapi..jawabnya coba agak lebih selo.. Ada lagi beberapa kejadian serupa saking ambisiusnya bahwa 'aku akan berada pada jalan itu' tetapi dibarengi dengan melawan/merendahkan/menganggap remeh pekerjaan/kegiatan yang lain. See? Respect ga yang mau ngasih rejeki? 

Boleh kok suka banget, bahagia banget atau merasa oh itu jalan hidupku! tetapi pas perjalanan: 
'hey lihat jalan hidupku lebih menarik daripada punyamu, pilihanku lebih nyaman, ah apa itu punyamu.' 
No. di masa-masa quarter life crisis ini aku merasa kata-kata yang keluar dari lisan kita itu adalah doa-doa yang mengiringi usaha. beneran. aku udah liat beberapa kejadian yang dulunya ngomong apa dan bilangnya gimana ternyata berbulan-bulan kemudian semua berubah. Ya bener sih rejeki emang udah ada yang mengatur tetapi pasti juga perlu ditempuh dengan cara yang baik juga kan. Jadi kayak apa ya sekarang itu lebih ke: udaaah selow diem aja, banyak-banyak bersyukur, jaga lisan, pikiran, tindakan, dan hati hanum, you know nothing ttg apapun dan kehidupannya siapapun, yang penting kamu berpegang sama prinsip dan hidupmu :)

Karena bagiku sama sekali tidak ada pekerjaan yang rendah selama pekerjaan itu dilakukan dengan cara dan niat yang baik. Tidak ada. Bagus, pekerjaan apapun yang kamu lakukan. 

Kontraktor, aku kagum sama temen-temenku yang berani masuk sana dan berani untuk ditempatkan di tempat-tempat terpencil. Untuk membantu pemerintah, masyarakat, dan perekonomian Indonesia menjadi lebih maju lagi. Mungkin di Jakarta digembar-gemborkan akan dibangun 16 bendungan mulai tahun 2018 sebagai wujud pelaksanaan NawaCita Jokowi lalalalala tetapi coba 16 itu dikerjakan oleh mereka, orang-orang yang mau melaksanakannya di lapangan. Yang selama ini aku baca di Rencana Jangka Panjang/Pendek Jokowi yang tersemat dalam pdf atau kertas dan temen-temenku adalah orang-orang yang secara nyata mewujudkannya :')

PNS, kemarin aku barusan debat sama mas dan mbakku ngomongin tentang First Travel, siapa yang salah, kenapa bisa kejadian seperti itu, yang berujung pada komentarku: Gila Anisa Hasibuan cerdas dong berarti. Karena jadi sebenernya dia ngejalanin First Travel itu juga dengan strategi ekonomi juga namanya apa gitu kemaren lupa dan ada teorinya cuma emang banyak referensi juga yang mengatakan bahwa strategi investasi seperti itu tidak akan bertahan lama ditambah lagi Anisa Hasibuan yang tamak beli barang-barang mewah, jadilah semua terkuak dan kolaps. Terus pasti kita bakal nyalahin Anisa Hasibuan kan, tetapi masku bilang: ya gabisa serta merta nyalahin dia juga. Coba kita lihat lebih awal lagi. Kenapa First Travel yang kenyataannya cash flownya ga normal itu bisa terus jalan. neraca keuangan yang ga balance itu bisa terus beroperasi. kenapa dia bisa dapet ijin bahkan sampai katanya kalau di perjalanan travelnya dia nyewa pesawat sendiri untuk memberangkatkan umroh. Ada suatu keganjilan kan? Jadi kayak kenapa kita baru aware saat ada banyaak sekali korban-korban terkuak dan kita baru sadar selama ini emang kita kemana? kok ga mencegah? Berarti bisa aja dong regulasinya. Regulatornya selama ini gimana nih, kenapa ada kejadian seperti ini, yang bahkan sampai travel-travel haji lainnya sempet pada lapor dan protes karena first travel matok harga murah banget bahkan dari travel yang murah-murah. mematikan pasar travel yang lain. Nah pada saat itulah: oiya ya regulatornya yaa. Siapa orang-orang pemegang regulasinya? orang PNS. pegawai pemerintahan. Apalagi regulasi-regulasi yang lain birokrasi-birokrasi yang lain, mereka yang megang. Bagus kan pekerjaan yang impactnya buat banyak orang. bahkan langsung ke masyarakat. dan itu regulasi bayangkan peraturan hidup. Keren dan itu adalah pekerjaan dasar yang efektif untuk mewujudkan kesejahteraan, ketertiban umum. 

Peneliti, ini barusan diceritain afra sih tentang dosbingnya yang superr galak tapi juga supeeer pinter ibunya masuk lima ilmuwan wanita indonesia yang mendunia kalau di searching google semua artikel bilang gitu wkwkw. Keren menurutku ibunya, dia penemu bahan gusi palsu dengan harga lebih murah tetapi juga aman, nah dia ahli biomaterial katanya coba searching aja namanya Prof Widowati Siswomihardjo. Aku percaya bahwa salah satu kekuatan dari majunya negara salah satunya adalah inovasi teknologinya. dan orang-orang yang berada dalam ranah itu kereen. kereen banget. jadi kita gaharus ngimpor gusipalsu lagi. 

Kepala Dusun, waah ini pekerjaan keren juga menurutku, banget malah, dedikasinya besar daaaaan dia adalah leader tingkatan terakhir yang langsung nyentuh masyarakat, ya walaupun masih ada ketua RT,RW juga tapi mereka juga keren. Udah banyak nemuin Kepala Dusun berdedikasi tinggi, bersemangat, dan ikhlaas banget hidupnya untuk melayani masyarakatnya, mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Bahkan aku pernah baca profil dosenku, guru besar ugm, dosen tertua di sipil, udah dapet satya lencana kesekian, dapet gelar dari paku alam atau keraton atas ilmu dan penemuan-penemuannya. Namanya Prof Sunjoto, kamu tauga umurnya skrg 70th kelahiran 1947 bayangin udah sepuh kan tapi masih semangat ngajar dan aku suka. Di buku yang beliau tulis yang pernah dikasih ke aku itu ada profilnya, beliau bilang kalau selama ini beliau menjadi dosen, peneliti, guru besar dan pekerjaan-pekerjaan yang pernah beliau lakukan diantara itu yang paling beliau sukai adalah menjadi ketua RW hehe. Lucu kaan :' mau se wow apa ternyata beliau sangat menikmati dan suka menjadi ketua RW suka dengan budaya gotong royongnya, musyawarah dll. 

Apalagi yaa, masih banyak kok. menurutku semua pekerjaan yang diniatkan dan dilakukan dengan baik itu ya Baik. Jadi intinya adalah pada masa-masa quarterlife ini emang kita banyak pandangan, hati mudah terbolak-balik, ego naik turun, tetapi jangan sampai membutakan semua ingat quarter life adalah masa-masa perjuangan. semua masih sama-sama belajar, berdoa, berusaha, jadi saling respect aja. Jaga hati, lisan dan tindakan, fokus dan pegang prinsip hidup. 



5 September 2017

Quarter Life

Hay semuanya! Assalamualaykum wr. wb. :)

Aku ingin menumpahkan sedikit pemikiran yang beberapa akhir ini menghantui. Aku berada dalam posisi sebentar lagi umur 22 tahun besok Januari tanggal 16. Di umur dan di keadaan yang ngebut skripsi-pendadaran-graduation kemudian memasuki tahap hidup yang berikutnya yang kata banyak orang welcome to the real world! Mulai banyak orang-orang dewasa terutama kakakku yang ngasih wejangan, atau aku yang nanya-nanya atau aku kepo-kepo dari kakak tingkat dan sebagainya. Tentu hal tersebut membuat diri ini penuh dengan pandangan-pandangan, rujukan, saran, dan ancaman juga ada. Kalau ancaman lebih banyak dari Mas Hendra sih, selama ini aku merasa diancam, always ditanyain next step hidup kayak aku gaboleh hura-hura dikit wkwk :'(

Ada beberapa hal yang baru aku sadari atau baru aku alami, udah tahu sih hal ini bakal terjadi tapi emang secepat ini ya yaitu teman yang semakin sedikit, bahkan enggak ada. Sekarang sedang pada tahap semua berjalan sendiri-sendiri. Benar-benar sendiri. Jujur aku masih ga nyangka sekarang BETUL-BETUL SENDIRI. coba bayangin misal mau makan udah sendiri, belanja sendiri, jalan sendiri, ngapa-ngapain sendiri. wkwkw alay ya, enggak juga sih aku sedih kok temen-temen udah pergi, sedih banget. Sendiri juga dalam artian bahkan untuk jalur track yang mau aku tempuh pun sudah tidak ada teman. misal mau S2 atau magang dulu atau ngapain dulu. Semua orang udah punya tracknya masing-masing.Yaiyalah! Kalau kata mas Chris: ya emang udah waktunya kalau ngikutin arus terus ga maju-maju nanti. Iyasih kalau gerombol terus ga maju-maju, ga mandiri-mandiri.

Kemudian diingetin next step berikutnya yang namanya membangun karir dan keluarga....dapet wejangan banyak dari mas mbak bahkan contoh dari mereka....tapi kadang merasa itu ancaman juga wkwk. beneran, masku pernah bilang: kalau bisa loe tahun depan(2018) S2 kalau bisa di UK atau Jerman, kalau bisa loe abis itu ada pegangan kerja. terus kalau mbakku: kalau bisa kamu nikah sebelum 25 tahun, kalau bisa membangun keluarga dari dini berjuang bersama, intinya kamu selesai dulu sama faktor terbesar quarter life: berkeluarga. Aku setuju sih tentang membangun keluarga sejak dini itu penting apalagi buat perempuan.

Kalau orang tua: udah jadi dosen aja di yogya nungguin orangtua tinggal di yogya. wkwkwk hidup kayak didrive banyak orang heran, apalagi masku itu dia sering mengancam: sehari setelah kamu dapat skl kamu udah bisa cari uang sendiri, mandiri, dan berarti udah ga tergantung sama orang tua lagi apalagi kita(mas mbak)
hmmmmm bener sih..bener banget..makanya kayak sekarang itu mencoba hidup super hemat dan prihatin. dan mikir-mikir keuangan abis dapet skl darimanaaa.
Alhamdulillah beberapa bulan kemarin diberi kesempatan buat menjelajahi 2 negara dalam satu bulan, tentu banyak pandangan, banyak kesempatan juga. Bahkan untuk setelah graduation ada tawaran magang di salah satu perusahaan multinasional konsultan yang pas ditawari ga ngerti itu perusahaan apa dari namanya ga pernah denger tapi pas googling.....speechless. Sama perasaannya mulas kayak pas dapet email congratulation Unleash Denmark, Alhamdulillah. Allah itu Maha Baik banget. emang ada rencana magang di salah satu perusahaan konsultan atau organisasi internasional yang aku kagumi. Tetapi emang mungkin Allah pengen aku magang di tempat lain yang bahkan aku ga tau itu nama perusahaannya awalnya.

Nah terus selain itu aku beberapa akhir ini kepikiran tentang: ternyata bukan masalah speed hidup seseorang tracknya cepat atau lambat. paham ga? maksutku kayak emang hidup ini bukan sprint, bukan tentang cepet-cepetan kayak ngeswipe ig story, bukan tentang udah dapet apa aja sebanyak apa, apalagi membangun karir..tidak serta merta selancar apa yang dipikirin, kalau kata mbakku: Udahlah nanti kamu juga sadar sendiri hidup ga seindah yang kamu bayangin. Terus kemudian berhenti bermimpi? No bukan itu maksutku tapi lebih ke mending kamu sekarang itu posisinya kerjakan apa yang ada, paham ga? yang ada di depan dikerjakan. membangun karir itu ga segampang yang kamu bayangin long term goal. coba dilihat lagi general goalnya. posisikan diri ini sedang belajar, kamu itu masih kecil masih bodoh masih perlu banyak belajar perlu ditempa. bekerjalah dengan ikhlas, kompeten, profesional, dan menjunjung tinggi integritas. seperti yang dibilang Prof Quraish nih
'Para perempuan boleh bekerja dalam berbagai bidang, di dalam ataupun di luar rumahnya, sendiri atau bersama orang lain, dengan lembaga pemerintah maupun swasta. Yang perlu digarisbawahi adalah selama pekerjaan tersebut dilakukannya dalam suasana terhormat, sopan, serta selama mereka dapat memelihara agamanya, serta dapat pula menghindari dampak-dampak negatif dari pekerjaan tersebut terhadap diri dan lingkungannya.'

Kemudian tentang jodoh? udah berdoa, tawakal sama Allah suatu saat akan dipertemukan pada waktu dan orang yang tepat. Percaya aja skenario Allah itu Maha Baik. Paham kok sama apa yang kamu khawatirin di quarter life crisis ini, jodoh, S2, kerja, ya semua orang juga mengalami.
Diantara semua nasehat itu yang paling pasti adalah:
Jangan pernah luntur imannya, kalau bisa tambah deket terus sama Allah, bersyukur, bersedekah, belajar agama terus. Berdoa di setiap jalan, keputusan, keraguan yang kamu alami agar mendapat ridhoNya atau ketetapanNya. Jangan takut, jangan ngeluh, skenario Allah itu dari jalan mana aja, kalau kata mas: Allah itu ga kekurangan skenario untuk ngebales suatu kebaikan dan ketulusan. Baiklah dalam menjalani hidup. Banyak-banyak senyum, santai, dan bahagia dong mbak Hanum, Allah sayang sama Mbak Hanum :)

'Jangan sedih, jangan mengecilkan cita-cita, jangan rendah diri. Berdoa, jangan mudah terbolak-balik hatinya, teguh pendirian dan jangan lupa action'

1 September 2017

Telan Saja

saya pernah punya cita-cita bekerja di perusahaan besar. ingin sekali mencicipi bagaimana rasanya menjadi “budak korporat” yang sesekali dapat tugas sulit nan banyak sampai lembur, lalu bisa misuh-misuh di media sosial tentang betapa rumitnya pekerjaan saya, betapa susahnya–sambil mengisyaratkan betapa hebatnya diri saya bisa mempunyai pekerjaan semacam itu.
selang dua tahun saya lulus kuliah dan bekerja, saya semakin sadar bahwa ternyata mengeluh tentang pekerjaan tidak elit sama sekali. norak dan malu-maluin malah.
“telen aja,” begitu pesan mas uta kepada kami adik-adiknya. di dalam dunia yang mengembangkan diri kita, baik sekolah, kuliah, maupun bekerja bahkan berkeluarga, selalu ada hal yang tidak enak, tidak sesuai keinginan dan harapan, tidak pas menurut kita. terhadap hal-hal seperti itu, kata mas uta, telan saja.
pertama, apapun pekerjaan yang kita miliki, sadar nggak sadar, pekerjaan kita juga adalah jawaban dari doa diri kita sendiri, diri yang sebelumnya. pekerjaan kita juga adalah buah dari upaya-upaya kita yang sebelumnya. misalnya, seseorang yang berprofesi sebagai dokter tentunya telah melalui pendidikan menjadi dokter. menjadi dokter itu doanya sendiri, hasil usahanya sendiri.
kedua, percayalah di luar sana ada banyak sekali manusia yang menginginkan, berusaha dan berdoa, untuk bisa memiliki pekerjaan yang kita miliki.
ketiga, daya juang dalam bekerja–dalam hidup–itu pentingnya luar biasa. setiap kali kita menelan ketidaknyamanan, kita sedang menjadikan diri kita lebih kuat, lebih hebat. tapi yang terutama, seharusnya ketidaknyamanan bisa menjadikan kita lebih bijak, lebih baik dan dewasa. masa iya daya juang kita segitu-segitu saja. di dunia ini ada banyak sekali orang yang tidak kunjung berkembang karena terhadap masalah yang segitu-segitu saja, cara dirinya merespon juga begitu-begitu saja. jangan jadi yang demikian.
keempat, menjadi bermanfaat itu artinya menyelesaikan masalah, bukan menjadi bagian dari masalah atau nambah-nambahin masalah. semakin banyak dan besar masalah yang bisa kita selesaikan, semakin bermanfaat diri kita artinya. kita bekerja, dibayar orang, intinya adalah untuk menyelesaikan masalah. itulah mengapa kita tidak boleh mengecilkan diri di depan masalah. yap, jadilah lebih besar daripada masalah yang ada!
kelima, diri kita di hari ini memang merupakan akumulasi dari diri kita yang sebelumnya. tapi, diri kita di masa yang akan datang ditentukan oleh diri kita di hari ini pula. semua prestasi kita di masa lampau, termasuk gelar atau di mana kita sekolah, hanyalah nilai yang berharga sesaat saja. saat kita ikut kontes mahasiswa berprestasi, misalnya. saat kita baru pertama kali mendaftar kerja, misalnya. kalau sudah bekerja, semua itu berkurang nilainya. yang terus bernilai adalah kecakapan nyata diri kita. plus, attitude bekerja kita, sikap dan perilaku kita.
keenam, prinsip ke-aku-an hanya boleh berlaku kalau kita sudah menjadi orang besar. definisi orang besar? silakan diartikan sendiri. yang jelas, masih muda begini, nggak perlulah kita gengsi apalagi malas untuk melakukan hal-hal yang menurut kita kurang berkelas. jadi, tinggalkanlah semua cara berpikir “ya kali gue bla bla bla”. anggaplah selalu bahwa diri kita ini masih belajar, masih remah-remah, masih belum ada apa-apanya.
disuruh nunggu dosen sampai bosen? telen aja. bikin laporan capek-capek eh cuma dibaca gitu doang? telen aja. udah gaya-gaya magang di perusahaan keren nggak taunya cuma disuruh motokopi? telen aja. harus kerja di pabrik, kotor-kotoran, becek-becekan? telen aja. intinya, terhadap apapun yang menurut kita nggak enak (apalagi yang enak), telen aja!
ketujuh nih, nggak ada pekerjaan yang remeh atau kecil. yang ada, orang yang melakukannya, yang meremehkan atau mengecilkan. segala sesuatu yang dikerjakan sungguh-sungguh selalu akan bermakna besar, dan sungguh-sungguh dapat membuat seseorang menjadi besar.
terharu nggak sih sama Allah. ada dosa-dosa yang hanya bisa terhapus atau terampuni dengan lelahnya mencari nafkah. jadi, kalau lelah bekerja atau berupaya apapun dalam hidup, ingat saja itu sambil tagih janjinya Allah. berdoa, minta diampuni dan dihapus dosa-dosa kita. bukannya misuh-misuh di media sosial. yang begitu, ternyata norak kan.
dan jangan lupa, telen aja. sambil ngetawain semuanya juga boleh. mendingan kita yang ngetawain hidup daripada hidup yang ngetawain kita. bersyukur dan berbahagialah!
Artikel bagus, sebagai pengingat kedewasaan akan datang. 
Saya pernah pada masa telen aja seperti itu sekitar kemarin bulan Januari-Juni saat dimana saya memasang target ingin mengikuti youth forum international, latarbelakangnya karena ada teman yang bisa dan bahkan bilang: 'Harusnya kamu juga ikutan num, pas banget sama karaktermu.' sesederhana itu dan kemudian saat itulah semua mulai. 
Susun jadwal, strategi, dan rencana untuk memenuhi syarat seperti bahasa inggris toefl harus 550 lebih ada yang ielts score minimal 6, volunteer experience bidang spesifik, surat rekomendasi, latihan interview, membuat video perkenalan, medical certificate, CV, LinkedIn, essay berlembar-lembar, borang berpage-page, dan sebagaiiinya sampai lelah. Semua disusun dengan kualitas yang excellent, saya jadi mengerti bagaimana membuat CV atau resume yang baik, LinkedIn yang eyecatching yang bahkan terdapat syarat jumlah network linkedin harus 500+ dan selama dua hari penuh saya berusaha memenuhi syarat itu dengan menclick connect profile-profile linkedin yang saya bahkan gatau itu siapa :', terus body language interview gimana, pitching ideas gimana dan lain-lain. Taunya dari mana? sesungguhnya internet itu hal yang sangat bermanfaat saat kamu paham gimana gunainnya keyword yang pas apa. Bahkan saya pernah di masa-masa download apps buat ngebanned sosialmedia di chrome biar ga kebanyakan ngetwit atau fb atau kepo-kepo. 
Strategi untuk bahasa inggris saya target ga hanya buat youth forum tapi juga persiapan S2. Jadi karena sekalian buat S2 aku fokusnya ielts. 
Pertama saya mengambil keputusan ga les karena mahal ga ada waktu dan saat itu KP, daaan juga ternyata resources belajar ielts di internet itu buanyakkss bangetssss tinggal kita bagaimana milih dan milah yang mau digunain, didownload, dan ditonton yang mana. Jadi di bookmark chrome saya ada map khusus LearnEnglish isinya website resources yang saya pilih untuk setiap sectionnya, misal listening: saya ngedengerin tedtalks, bbcradio, podcastnya WRI dll. Nah itu saya udah susun list resources online yang saya pilih dan suka. ada juga resources yang perlu diprin seperti ebook ielts chapter 1-11(aku masih chapter 10-11 yg diprint), cambridge for grammar print, for vocabulary juga diprint, dan beberapa buku buat hint ielts.
Nah kalau ga les ielts gimana tau progress? Ini yang aku lakuin: aware sama toefl simulation dan ielts simulation yang bertebaran. Jadi aku tau kalau toefl simulation di swift 3kali pertama gratis sesudah itu bayar 50ribu. Kalau ielts simulation tiap sabtu minggu kedua di CILACS UII dengan harga 175ribu, tau tanggalnya, tau deadline kapan pendaftaran, hasilnya keluar 3 minggu abis tes. Di IONS juga bisa bebas weekday jam 08-15 hasil sehari sesudah tes harga 225ribu. Selain itu juga ielts2 simulation gratis yang pernah diadain lembaga-lembaga les bahasa. Jadi hampir tiap seminggu sekali dari Januari aku toefl simulation di swift. Terus kalau ielts aku ikut yang cilacs uii karena lebih murah dapet snack lagi terus aku suka tempat tesnya bersekat-sekat, jadi sebulan sekali aku ielts simulation. Pernah pas hari sabtu itu jumatnya sakit gakaruan udah ga ngekos tinggalnya di bantul tapi tetep berangkat ngerjain sambil flu sampe section speaking si interviewernya sabar banget.
Kedua strategi belajarnya gimana? Strateginya pagi ngerjain TA malem belajar bahasa inggris. Jadi gini aku belajarnya: tiap bulan aku susun jadwal belajar english: listening, reading, speaking, writing jadi 4 minggu kan? week 1 listening, week 2 apa week 3 apa misal. Nah kalau udah disusun aku buat jadwal dalam bentuk tabel to do list week 1 tanggal sekian sampai sekian kegiatan ini belajar english ini dan tiap hari yang perlu dicentang misal kayak week listening satu tedtalks centang! satu podcast centang! reading satu buku centang! dll. Strategi listening: jadi gini aku tiap minggu satu tedtalks yang 30menit aku dengerin sambil tulis ulang speakernya ngomong apa trs aku cocokin sama subtitlenya. BBC radio juga sama podcast juga sama. Jadi aku udah beberapa tedtalks yang aku download, tapi emang aku suka listening, suka banget, sama reading. Strategi Writting: jadi gini aku suka baca tapi sulit buat nulis. aku paham bacaan berat-berat itu tapi untuk ngeresume lagi? cukup sulit. masalah yang pertama vocab, masih dikit banget yang aku tau. terus aku pernah dapet broadcast belajar writing itu gimana, perkaya vocab dan dikelompokkan dalam bagian-bagian topik misal volunteering topiknya vocab yang digunain apa. Setelah dapet vocab adalah ngearrange tulisan, gausah muluk-muluk banyak vocab highclass ternyata tapi bagaimana km menggiring pembaca itu agar paham sama yang kamu maksut. nah ternyata ini membawaku pada pengetahuan yang namanya General English jadi general english itu ada kelasnya dan ini gadipelajari dalam ielts. ada informasi dan pengetahuannya sendiri, ga terukur dalam score tapi orang british asli tau kemampuan seseorang terhadap general englishnya. katanya video yang aku download bilang: 'kalau km cuma ngejar ielts 6 bahkan 7 itu tidak berarti apa-apa kalau kamu tidak bagus di General Englishnya, basic english yang kamu gunain sehari-hari bukan hanya academic atau by soal aja kamu jawab yang itu bisa buat kamu survive.' paham ga? ya nanti aku kasih link videonya ya lupa di web apa itu bagus banget dia lecturer english literature di UK. Nah gara-gara aku termakan sama General English ini aku jadi belajar English dari grade bawah: yaitu anak SD jadi aku baca-baca buku anak-anak dan kamu tau apa yang aku lakuin: cari ebooknya, download, print, terus dibaca dan aku artiin vocabnya satu-satu tiap chapter yang aku enggak tau terus aku tulis pake bolpen warna merah. udah sekitar 2 buku: Charlotte's Web sama The Wind apa gitu lupa penuh coretan..hardcore ya..tiap buku aku kerjain pada week reading daaan emang sih ga nyangka buku anak-anak aja vocabnya juga banyak yg susah. jadi aku week reading dan writing selalu beriringan. abis baca latian nulis. nulisnya dimana? aku punya blog secret buat nulis english apapun aku tulis progress skor beserta evaluasinya, diary, answer writing tiap section di buku ielts 1-11. 
Nah Speaking ini yang agak susah dan emang selalu nilai nya rendah. Jadi kalau speaking aku pertama ngelist banyak pertanyaan random atau ambil dari buku ielts 11 chapter itu terus aku jawab ditulis dulu poin-poinya baru aku speakingkan terus? aku recorded. terus? dengerin evaluasi terus lagi dan lagi.
Semua hal itu aku lakuin dari Januari awal, jadi kan biasanya januari awal tahun itu ada namanya resolusi dan target yang ingin dicapai tahun itu nah hari setelah tanggal 1 yaitu tanggal 2 aku mulai semuanya. Bahasa inggris, opportunity seeker, dan semua kebutuhan lainnya. Dari yang bulan desember toefl score 480an apa ya lupa sampai bulan maret 563, Dari yang desember 4,5 listening reading writingnya sampai 7. Kumpulan track toefl dan ielts simulation itu sampai aku kumpulin dalam sebuah map.
Nah untuk opportunity seekernya, itu banyak di internet tinggal kita inisiatif dan paham keyword buat nyari di google yang pas itu apa. Jadi gini tiap bulan aku nyari dari Januari-Juni apa aja yang aku merasa bisa jawab dan suited buat ikut forum itu, nyarinya di web mana aja, Nah pas dapet aku susun list tiap deadline jadi misal: forum ini deadline bulan May tanggal sekian nama filenya nanti 
'15 MAY___UNLEASH Lab Innovation' nah file itu isinya essay yang perlu dijawab buat apply online, jadi aku tau oh januari ada ini ini di bulan itu aku ngerjain apply buat forum itu. lanjut bulan selanjutnya gitu karena kadang nemu terus deadline masih lama jadi itu cuma buat pengingat aja priority ngisi yang mana dlu. Itu hardcore juga sih...jadi kayak bener-bener belajar ttg banyak hal: climate change, urbanization, interdiciplinary subject dll. merasa 'ngapain aku harus tau ini?' jawabnya telen aja. beneran. sama artikel yang diatas. 
Akhir kata....
Percayalah dibalik kata 'Congratulation!' dari dua email yang aku dapet ada berbelas kali email dengan 'We are regret to inform you that....' atau malah 'We have selected other qualified applicants....' jadi kamu ga qualified dimatanya :' Sakit ga dapet email gitu? Sakit, tapi lebih sakit saat kita nyerah dan akhirnya nyesel dikemudian hari. Pernah sampai final wawancara, interview skype, waiting list pernah juga. Kalau dihitung semua total dari Januari sampai awal Juni yang akhirnya dpt email congratulation itu sekitar 13 kali lebih aku apply baik lewat website penyelenggaranya sendiri, lewat univ juga pernah.
Jadi...siapa sih yang menginspirasiku untuk berbuat seperti ini? orang-orang kayak mas nabil dan yulisyah putri daulay itu adalah salah duanya, aku deket sama putri dan aku juga berguru dari dia, pas tau kerja kerasnya sadar bahwa iya emang pantes, emang harus gitu hanum. sekeras itu. dan apa makna yang aku dapet? dari proses itu semua niat yang awalnya: 'aku juga harusnya bisa ikutan' menjadi 'Allah aku bersyukur sama hidupku dan aku ingin bekerja keras sebagai wujud kebersyukuran itu, aku senang menjadi hanum yang sekarang yang lebih kuat, lebih tangguh, lebih disiplin, tahan banting dan aku merasa perlahan-lahan keluar dari zona nyamanku'. Saat itulah masa masa dimana keinginan untuk menjadi hanum yang lebih baik lagi itu terus terpupuk. Value nya apa? apapun yang aku kerjakan sekarang aku selalu mengingatkan diri sendiri bahwa: kerjakan dengan sebaik-baiknya pengerjaan, seikhlasnya pengerjaan, terus pegang mindset belajar dan bersyukur, belajar dan bersyukur. beneran Allah Maha Mengetahui niat dan gumaman yang kamu sematkan dalam hati. sekecil apapun itu. dan dia yang Maha Pemberi Skenario terbaik, menempatkanmu di waktu dan di tempat yang tepat. 
Kok kamu gabilang-bilang sih num? kok kita gatau km selama ini tiap sabtu sebulan sekali ielts simulation seminggu sekali toefl tiap malem belajar english? Kok ga di ig story...yaa seperti itulah seperti artikel diatas...masa-masa bekerja keras dan belum berhasil itu masa-masa krusial niat dan hasil itu sendiri. jadi aku emang lebih nyaman dikeep nanti biar hasil yang berbicara iya kalau bagus kalau enggak hehe.. kalau alasannya doa bisa juga sih orang jadi mendoakan tapi gatau aku merasa kalau semakin sedikit yang tau atau bahkan ga ada itu semakin aku merasa dekat dengan yang Maha Menentukan Takdir. 
Aku percaya diluar sana banyak bgt anak muda yang lebih gigih dan tangguh dalam bekerja keras menggapai mimpi dan targetnya. Di saat kamu lagi seneng-seneng mungkin ada yang sedang sepaneng ngerjain jurnal disaat kamu tidur mungkin ada yang bangun di sepertiga malam tahajud. Ga ada yang salah selama itu kegiatannya positif, netral, toh juga seneng-seneng itu perlu, kongkow-kongkow perlu, hiburan itu perlu, social skill networking itu perlu tinggal bagaimana kamu memanage nya. Selama masa telen aja itu aku juga banyak hiburan. Selama kegiatannya tidak menimbulkan keburukan atau dosa. Semua itu pilihan. Hidup ini pilihan. Tinggal bagaimana memilih dan menjalaninya dan jangan lupa saling menghargai satu dengan yang lain. Orang berhasil dalam suatu hal kita harus menghargai sekecil apapun, gamelulu status atau achievement materialistik tapi terbiasalah menghargai orang atas hal-hal baik kecil yang dilakukannya. Misal kayak 'makasih ya kamu udah sabar mau nungguin aku yg telat maaf,' atau misal kayak ngeliat nanny dea dinda yaitu Mbak Mar yang udah bisa beli smartphone pake tabungannya sendiri berbulan-bulan terus cerita ke kamu yaudah kasih selamat: 'Wah mbak Mar keren, alhamdulillah akhirnya bisa beli ya' antusias dan respect. Pahami konteks. Dalam artian aku kalau jadi mbak Mar yaitu adalah suatu capaian. Jangan melihat dari sisi 'aku' aja, alah aku juga bisa alah aku jg pernah liat yang lebih prihatin, alah cuma apply apply doang, you know nothing ingat. Attitude itu penting banget. Respect itu penting banget. 
Jadi seperti itulah semoga tulisan pengalaman kecil ini bermanfaat, Terimakasih :)