3 Januari 2017

2016-2017

Tahun 2016 menurut saya adalah tahun yang mengajarkan banyak hal, Alhamdulillah tahun ini sekali lagi diberi perjalanan oleh Allah untuk bertemu dengan orang-orang baru, tempat baru, komunitas baru, pertemanan baru, makna baru. Yang akhirnya membuat saya banyak belajar serta bersyukur atas hidup yang saya miliki. Saya punya notebook kecil daily activities warna orange kertas polos paperart, di notebook tersebut setiap pergantian semester selalu saya isi Evaluasi dan Resolusi. Berhubung banyak yang nulis di blog tentang evaluasi dan resolusi jadi pengen ikutan :p

EVALUASI
1. Bertemu dengan berbagai jenis orang dengan berbagai peran dan kebermanfaatannya
Forum Indonesia Muda
Di tahun ini Alhamdulillah saya bertemu dengan orang-orang baik yang kontribusinya ga tanggung-tanggung impactnya. Mulai dari FIM(Forum Indonesia Muda) yang dimana saya bertemu dengan orang cerdas, kontributif, aktif, passionate dan masih banyak lagi karakter anak FIM yang oke-oke itu :’) tapi ada benang merah yang saya dapatkan dari mereka yaitu kebanyakan mereka seorang kreator. Yang paling saya suka tetep pembicara-pembicara di seminar FIM, sumpah keren banget, keren banget. Insight yang mereka berikan ngena banget tentang kamu mau berkontribusi dengan cara bagaimana, kehidupan ke depan bagaimana menghadapinya, dan lain-lain. Jadi punya gambaran banyak jalan hidup yang bisa dicoba atau ‘gila ya ada gitu yang nglakuin hal itu dan berhasil’. Setidaknya saya merasa menemukan habitat saya di FIM ini hehe. 




KKN
Kemudian KKN, mau cerita gimana ya perjalanan KKNnya panjang bahkan setelah KKN juga masih panjanggggg berlanjut sampai sekarang. Di KKN ini saya ditempa untuk lebih humble, melepas segala atribut kemahasiswaan saya agar bisa berbaur dengan sekitar yang akhirnya dapat melihat dengan jelas, menata tindakan, dan berpikir jernih tentang masalah di masyarakat kenyataannya bagaimana dengan segala aspek yang ada, menemukan solusi yang pas sekaligus efektif untuk dilakukan bersama masyarakat. Di KKN ini saya menyadari bahwa Indonesia itu Kaya banget!!! Sumber Daya Alamnya melimpah ruah! Tetapi kalau tidak bisa mengelola dan mengolahnya dengan baik ya percuma. Simak ceritanya di Story Of Sipetung




Saya menyadari bahwa saya seorang extrovert, suka jalan-jalan, melihat hal-hal baru, kehidupan baru, bekerjasama dengan orang baru dalam ranah yang saya suka (volunteerism). Awalnya saya merasa lelah banyak membantu teman, menjadi yes man, tetapi kemudian saya sadar bahwa dibalik niat yang tulus perlu tindakan yang optimal pula, saya sadar bahwa bukan tentang mereka yang saya bantu tetapi tentang diri saya sendiri bagaimana saya membangun diri untuk 'merealisasikan niat menjadi tindakan nyata'. Perlu belajar lagi membedakan antara antusiasme dengan niat beneran hehe. 

2 Januari 2017

Dea Dinda


Jadi barusan tadi sekitar jam 10 pagi, anak kecil dua keponakan dari Jakarta sudah balik lagi ke rumah mereka. Seminggu lebih satu hari mereka pulang kampung ke rumah Simbah Bantul (maksutnya dirumahku). Dalam rangka libur akhir tahun dan libur sekolah. Keponakanku yang 2 dari Jakarta ini namanya Dea dan Dinda. Dea kelas 4 SD, sering dipanggilnya Uni Dea, jadi Uni itu bahasa Padang artinya Mbak, kalau Dinda kelas 3 SD beda mereka 13 bulan (disebut-sebut terus sama si Dinda: 'iya tante kan aku sma Uni Dea bedanya 13 bulan') dipanggilnya Dinda. Di Jakarta Nanny mereka namanya Mbak Mar, yang pernah aku ceritain betapa masih semangatnya kerja sambil menempuh kuliah malam hari di sana itulooh. Dua anak kecil ini sekolahnya di tempat yang sama deket rumah mereka daerah Keramat Jati, nama SD nya SD Buah Hati. (Ini penting kenapa aku sebut! Nanti ada lanjutannya) 

Di Yogya seminggu emang ngapain aja? 
Maen, nonton maruko-chan big hero moana finding dory tottoro gabosen diulang-ulang, terus gangguin tante, rebutan remote tv sama mbah kokong, ngaji sama mbah uti, baca why, masak sosis bakar, dan masih banyak lagi. Tapi yang paling favorite cuma satu dan itu dilakuin hampir tiap malem selama di Bantul, bahkan kalau ga dilakuin sampe dihitung yaitu: Maen ke Alun-alun Bantul! Ya benar maen ke Alun-alun Bantul! Sampe tantenya aja bosen nganterinnya tiap malem minta ke Alun-alun Bantul :(

Emang di Alun-alun ada apasih? 

Dengan polosnya tantenya jawab: 
Duhh ya seperti itulah mengurus anak kecil, tetapi setidaknya banyak quality time yang aku rasain sama 2 anak kecil ini, sebelum mereka nanti bener-bener dewasa dan aku juga dewasa. Menyenangkan saat mereka tumbuh jadi anak yang baik, di lingkungan yang baik, padahal mama papanya sibuk sering pulang malem, papanya sering ke luar jawa tugas kerjaan. Tetapi Alhamdulillah lingkungan sekolahnya baik. Allah Maha Baik dengan segala NikmatNya :)
Taulah ya anak terakhir itu paling manja (padahal aku juga anak terakhir), Dinda kalau ke Bantul yang diinget pertama kali adalah maen sekuter di Alun-alun Bantul. Jadi di sana ada orang yang nyewain sekuter  dengan lampunya yang kerlap-kerlip, cara maennya biar sekuternya bisa jalan ada pegas yang menekan saat tapakannya diinjak, jadi kayak orang jalan ditempat ituloh nanti sekuternya terus bisa jalan sendiri. Paham ga? Yagitu pokoknya, bagi anak-anak SD itu sangat menyenangkan! Sekali maen sepuasnya tauga harganya berapa? Lima ribu! Ya bener lima ribu doang! Murah kan! 
Tantenya yang nungguin sampe berjam-jam maenan sekuter bahkan tantenya nungguin sambil jajan aja harganya lebih mahal jajanannya daripada maen sekuter yang cuma sekali maen lima ribu doang sepuasnya. Sampe Masku atau Papanya kedua anak ini pertama kali bayar aja kaget, ha 2 anak 10rb sampe diulang-ulang tanya 10rb beneran ga. Jajanan juga murah kayak sosis besar yang kalau di Sunmor bisa 15-18ribu disini cuma 9ribu doang heuheu. Coba ini tolong kehidupan Bantul murah banget! :') Aku bahagia sebagai anak Bantul!