Akhir-akhir ini aku mendapat pandangan hidup banyak dari
orang-orang yang aku temui, yang aku ketahui profilnya. Agak memberikanku
pandangan hidup yang berbeda, beda banget ding. Ranah hidup yang sepertinya
sudah banyak aku jalani ternyata tetapi kalau dilihat dari sudut pandang orang
lain berbeda ya…
kehidupan ranah kontribusi menyapaku yang aku
merasa sudah biasa menjalani itu beberapa waktu dulu tetapi aku mendapat
pandangan-pandangan yang berbeda sekarang. Banyak orang yang aku temui,
mereka-mereka seorang kreator. Seorang yang sangat resah dengan keadaan
sekitar, resah saat mereka tidak bisa apa-apa untuk memperbaikinya, resah saat
mereka tau akar dari permasalahannya, resah saat hidup mereka dihabiskan hanya
untuk kebutuhan dirinya. Akhirnya mereka mencari gagasan, mencari ide
menyelesaikan masalah yang ada tanpa ada tendensi embel-embel ingin ini itu
udang dibalik batu dan sebagainya. Mereka orang-orang yang bekerja dalam
kesunyian, bekerja keras melayani dan berkontribusi dalam rendahnya pengawasan
media. Hanya satu yang mereka inginkan:
siklus permasalahan ini harus segera dihancurkan dengan apa
yang ingin aku ciptakan, aku ingin kehidupan selanjutnya lebih baik, aku harus
memotong siklus ini!
Sudah hanya itu saja. Why mereka sederhana tetapi kuat
mengakar. Kemudian apa? Mereka mengorbankan banyak hal, kemewahan, status
sosial, posisi, jabatan, kekayaan, prestis dan sebagainya, mereka diam fokus mengerjakan
karya. Tetapi kemudian perlahan tapi pasti karya mereka tumbuh, berdampak, dan
menjalar. Kebaikan mereka menular, kebaikan mereka berbuah, banyak senyum dari
masyarakat sekitar. Kemudian nama itu mencuatlah, media melirik, netizen
melihat, dan akhirnya nama-nama itu yang muncul di berbagai ranah penghargaan. Dunia
tunduk pada mereka yang bahkan mereka tidak pernah terfikirkan untuk
mendapatkan hal itu tetapi dengan sangat rendah hati mereka masih merasa bukan
apa-apa mereka tidak hebat mereka akan terus mengatakan
"saya hanya pembelajar
disini, pembelajar yang ingin menghapuskan lebih banyak siklus masalah yang
saya temui."
Gila ya, aku sudah banyak banget mendengar cerita jalan tidak biasa yang dilalui oleh orang-orang dengan kontribusi yang tidak
biasa pula dan mereka mendapatkan dunia dalam genggaman mereka dengan jalan
tidak biasa.
Penasaran cerita orang-orang yang masih muda udah di undang
United Nations Paris?
Penasaran cerita mendirikan teater anak jalanan di undang
United Nations juga?
Penasaran cerita anak muda suka cerita terus jadi
storyteller yang kemudian dia keliling Eropa?
Penasaran ga sama anak muda yang dia berkutat di ranah
organisasi non-profit yang sekarang bolak-balik microsoft diajak kerjasama
terus?
Penasaran ga hobi gambar-gambar bagian tubuh burung sampai
dikoleksi terus sekarang jadi kontributor NatGeo Dunia?
Penasaran sama cerita buat komunitas code for nation terus
kerja di venture capital kemudian menangani NGO se-indonesia kerjasama dengan
worldbank, united nations dll?
Penasaran nytart-up di garasi tiba-tiba dapet undangan ke
Silicon Valley?
Penasaran sama
kreator-kreator tersebut? Ke-tidak-biasa-an prinsip hidup mereka?
Yuk ketemu aku ceritain :)
Lucu ya aku gapaham bener-bener ga paham sama yang terjadi
dengan dunia sekarang, satu kata: KARYA. Mereka memilih orang-orang seperti itu, seorang pemberi,
pelayan dan penginisiasi yang merelakan hidupnya pada apa yang mereka sangat
yakini karya itu akan berdampak. Mereka menciptakan suatu karya yang sustain. Dan
dunia mencari itu, kayak: “kamu kemana aja? Dicariin juga aku bosen sama orang
yang hanya mengejarku, padahal aku sukanya berubah-rubah enggak capek apa
mereka.”
Kamu tauga? Saat aku tanya pada mereka-mereka sang kreator:
Kenapa kamu mau nglakuin itu?
Mostly jawaban mereka: Aku ingin bermanfaat bagi banyak
orang, ini tentang kebermanfaatan num
Terus aku tanya lagi, bagaimana kamu menghadapi orang-orang
yang merendahkanmu?
Mostly jawaban mereka sama: semua kembali ke niat, dan aku
berniat ingin bermanfaat bagi banyak orang, ini tentang kebermanfaatan num
Aku tanya terus perntanyaan sejenis dan sebagian besar jawabannya sama: kebermanfaatan
Gila ya…..niatnya kuat banget. Kamu masih cetek num hahaha resahlah pada dunia sekitarmu resahlah pada apa yang tidak berjalan dengan semestinya
kemudian berpikirlah
apa yang bisa kamu karyakan untuk negeri ini?
apa yang bisa kamu bantu untuk menyelesaikan siklus masalah itu?
resahlah, selesaikanlah, mencipatlah, berkreasilah,
teguhkan niat baik dan semesta akan mengamini
Aku udah lama ga cerita di blog
ini yaa, hari ini aku mau cerita kegiatan yang aku jalani akhir-akhir ini,
mungkin selama semester 6 ini yang banyak membuat hidupku berubah, pandangan
hidup berubah dan pertemanan yang semakin meluas. Kejadian-kejadian dalam
hidupku yang membuat aku terus bersyukur menyadari bahwa Allah selalu sayang sama hanum :)
SEMESTER 6
Di semester 6 ini aku lumayan banyak
memasang target hidup, pencapaian yang aku pengen banget gapai, ambisi itu
perlu juga ya ternyata tapi ada beberapa kejadian yang membuatku akhirnya
tersadar ambisi semata tidak akan mengantarmu ke tujuan kamu perlu strategi,
keikhlasan, dan kestabilan emosi.
1. Asisten
Praktikum Mekanika Fluida dan Mekanika Tanah II
Di semester 6
aku menjadi asisten praktikum 2 matakuliah yaitu Mekanika Fluida dan Mekanika
Tanah II yang membuatku cukup banyak melewatkan kuliah karena harus menjaga
praktikum. Tapi aku senang karena bisa menjadi pembimbing praktikum adik-adik
tingkat, pengetahuanku akan 2 matakuliah tersebut bertambah, filosofi dan
konsep dasar juga semakin tertanam, aku juga suka dengan anak-anak 4 kelompok
yang aku ampu, mereka mempunyai keingintahuan yang luar biasa, aku sampai malu
gabisa jawab rasa ingin tahu mereka wkwkw terus mereka lucu-lucu banyak
bercandanya sampai aku kasih surat peringatan gara-gara banyak bercanda wkwkw :))
Yahhh walaupun aku sering memaksa mereka untuk mematuhi timeline dan jangan
sampai ngaret deadline tetapi akhirnya mereka semua selesai awal sebelum
teman-teman mereka yang lain selesai, bahagiaaa yeaaayy :D
mereka kelompok pertama yang meminta responsi terus foto bareng sama pak BTA :)))
2. Beasiswa
Di semester 5
kemarin aku menyadari aku boros, banget, tetapi setelah dicek: perasaan aku ga
hedon deh, perasaan aku bukan anak-anak kekinian yang update gadged-gadged
canggih, tetapi kok boros ya terus aku baru sadar banyak kegiatan yang aku
jalani yang itu perlu uang lumayan, kemudian aku menyadari aku perlu uang
tambahan untuk program-program yang pengen aku wujudkan baik untuk pengembangan
diriku maupun kontribusi sekitar. Selain itu, akhir-akhir ini aku menyadari
sesuatu yang sudah terjadi dalam hidupku, titik-titik kehidupan yang hadir semakin menguatkanku bahwa Allah sedang
menjalankanku ke mimpi indah itu yang kemudian aku harus mengikutinya. Bagaimana
aku mengikutinya? Timeline hidup. Baru sekali ini aku benar-benar membuat
timeline hidup detail yang berisi target, pencapaian, kontribusi dan segala hal
menyenangkan yang ingin aku capai dan aku lakukan. Kemudian dari segala
keinginan tersebut aku menyusun strategi dan resources, mulai dari investasi
apa yang perlu aku lakukan dari sekarang sampai berapa semua total kebutuhan
dana yang aku perlukan. Dan jawabannya ya aku perlu beasiswa, aku sudah tau
jalan hidup seperti apa yang ingin aku tempuh sehingga aku bisa mempertanggungjawabkan
pendapatan yang masuk ke sakuku, akhirnya aku mencoba berbagai beasiswa. Alhamdulillah
ada yang lolos sampai tahap wawancara dan pengumuman masih besok agustus atau
september, mohon doanya yaa..
3. Bahasa
Perancis
HAHAHAHA iya aku
semester ini kursus bahasa perancis disaat teman-teman yang lain getol kursus bahasa
Inggris wkwkw dasar pelawan arus, tapi gapapa demi bayang-bayang indah :)) lucu
sih saat tau sekelas cuma aku yang background dari anak saintek belajar bahasa
perancis teman-temanku sekelas anak HI, FEB, bahkan anak SMA kelas 1 yang
pengen masuk HI wkwk gapapa asik dapet cerita-cerita seru obrolan anak-anak
humaniora, beda banget sama anak saintek :)) beneran suerr, aku merasa orang
paling kudet kayak orang-orangan dari gua kalau les suerrr wkwkw
“Hanum mau
lanjut kuliah di Perancis ya?” Enggak, aku ingin lanjut ke Belanda.
“Kok mau belajar
bahasa perancis?” Hmmm..Ada satu mimpi indah waktu SMP yang aku inget banget
sampai sekarang dan beberapa waktu yang lalu aku mengalami kejadian yang sangat
menyadarkanku bahwa Allah sedang menjalankanku ke mimpi itu.
Akhirnya aku
mendaftar kursus bahasa Perancis di IFI Yogyakarta. Cukup padet jadwal kursus
bahasa perancis yang aku ikuti karena aku mengambil jadwal 3 kali seminggu lundi(senin),
mecredi(rabu), dan vendredi(jumat) jam 16-18. Kalau dalam perhitunganku untuk
dapat sampai tingkat bahasa Perancis sekelas orang yang mau daftar beasiswa di sana
minimal kamu harus tingkat B1 yang kalau aku semester 6 awal sudah ambil kursus
3 kali seminggu itu untuk mencapai tingkat tersebut akan berakhir pada januari
atau februari awal tahun 2018 dengan segala pengurangan hari-hari termasuk saat
KKN. Sebenarnya ada kelas akselerasi selama 7 bulan tetapi itu jadwal full
senin-jumat dari jam 8-16 biasanya kelas tersebut diikuti oleh calon-calon
mahasiswa yang sudah siap tinggal berangkat ke Perancis tetapi bahasa belum
memadai, gilaaak senin-jumat full muntah…makanya aku persiapkan dari sekarang.
4. NgFounder
BAKTINESIA
Wkwkwkw iya
coba, emang pas banget dipertemukan sama orang yang mempunyai keresahan yang
sama, ke-tidak-ingin-diam-an yang sama, melihat peluang yang sama, melihat
kepedulian yang sama, mempunyai keinginan kuat berkontribusi sesuai bidang yang
ditekuni. Kemudian lahirlah BAKTINESIA. Apa itu BAKTINESIA? Penasaran? Tunggu launchingnya
yaaa!
Ingat hanum:
action speaks louder :)
5. FORUM
INDONESIA MUDA 18 (16-20 Mei 2016)
KYYYAAAAAAAA!
moment yang aku merasa paling bahagia merasakannya :’D
Kalau dibilang
beruntung, iya! Beruntung banget, ga nyangka banget bakal lolos dan bisa bertemu
orang-orang luar biasa yang gila banget kontribusinya, gila banget ide-idenya,
gila banget kreativitas dan inovasinya, gila banget ke-tidak-anti-wacanaanya,
bertemu dengan orang-orang yang mempunyai pandangan hidup yang sama, misi yang
sama, pemaknaan hidup yang sama rasanya bahagiaaaaa bangeeeet :’)
Ngrasa banget:
Ya ampun ternyata aku tuh ga sendiri ya gilanya, ternyata aku punya teman, punya
habitat di luar sana wkwkw :)
Bertemu
temen-temen dari Sabang sampai Merauke dari pulau terluar utara sana, dari
perbatasan yang paling batas di Kalimantan Utara sana sampai pulau terluar di
Selatan sana. Dalam 5 hari pelatihan di Cibubur aku dapat berbagai macam
cerita-cerita unik dari daerah pedalaman yang kalau kamu tau ceritanya: Hah
sumpah? Iya mbak? Kok bisa masih ada kayak gitu ya?
Aku jadi tau
cerita asli kehidupan suku pedalaman Pulau Buru itu bagaimana, cerita daerah
tapal batas Nunukan, Kalimantan Utara seperti apa, terus ada kampung di daerah
NTT atau Maluku sana yang tradisinya aneh masyarakatnya masih tertinggal,
daaaan masih banyak lagi. Seru! Banget! Semakin bisa ngelihat bahwa Indonesia
itu kaya banget! Kaya banget! Tetapi masih banyak masyarakat yang pola hidupnya
belum terarah dengan baik.
Dan kamu harus
tau juga aku bertemu dengan orang-orang yang putih hatinya, semangat jiwanya,
banyak aksinya dan besar dampaknya bagi masyarakat sekitar mereka. Ngerasa kecilll
banget waktu di FIM, yaampun hanum kamu belum ada apa-apanya, coba deh liat
mereka pantang menyerah melakukan kebaikan, lah kamu baru bentar aja udah
banyak ngeluhnya. Dan kamu harus tau cerita menarik lainnya. Akan aku adain
sesi sendiri post nya yaaaa.
Di FIM aku
merasa menemukan titik-titik kehidupanku lagi dan ini….banyak…beneran…aku
sampai heran dengan apa yang aku dapatkan, banyak hal-hal yang tadinya aku
hanya tau melalui media atau cerita atau hal yang aku suka banget terinspirasi
dan sebagainya, tiba-tiba pelaku-pelaku dari yang aku merasa terinspirasi itu
ada didepanku mengobrol dan diskusi…paham ga maksudku…kebayang buat ketemu aja
gapernah…ini tiba-tiba pas tau profil orangnya, loh mbak founder ini? loh mas
penggagas ini? loh mbak kerja di NGO ini? hah? :’) apah? :’) coba ulang mbak mas
gimana coba.
Aku belajar gagal semester ini,
banyak kegagalan yang aku dapatkan dan aku sadar kenapa aku gagal, persiapanku
kurang, aku masih menyepelekan dan aku masih ambisius dalam artian harus
terpenuhi sementara harusnya yang paling utama adalah proses dan mental berani,
dibalik banyaknya kegagalan itu aku menjadi Hanum yang lebih berani sekarang,
Hanum yang ingin mencoba banyak kegagalan lain malahan, rasa puas dan menyenangkan
memang saat kita berusaha keras melampaui batasan-batasan normal diri kita
walaupun gagal tetapi setidaknya aku bisa berkata kepada diriku sendiri: see? Kamu
hanya takut, sebenernya bisa kan kalau kamu mau berusaha keras dan membuang
segera rasa takutmu itu. Selain itu di semester 6 ini, aku menyadari sesuatu
bahwa kehidupan sedang memberikanku pembelajaran yang aku bisa sangat
merasakannya yaitu Kolaborasi. Aku baru paham penting bangetnya kolaborasi itu
seperti apa selain niat baik. Dulu di semester 1-5 aku merasa Allah mengajariku
pembelajaran tentang niat, bagaimana menjaga niat baik agar tetap teguh kemudian di semester 6 ini aku sadar niat baik saja tidak cukup aku butuh
kolaborasi aku butuh kerjasama aku butuh rasionalitas yang bisa aku pegang agar
dapat aku salurkan kepada orang banyak tentang niat baikku. Aku butuh melatih
diriku deal with people and problems yang lebih beragam lagi. Nah kemudian di
semester inilah aku banyak belajar dari berbagai macam orang, dari banyak
pengalaman, dan kemudian di akhir semester ini aku baru sadar yang aku harus
benar-benar lakukan. Aku harus fokus pada apa yang ingin aku karyakan, pada apa
yang ingin aku kontribusikan, small but powerful, mengingatkan kepada diri
sendiri: jangan yes man hanum, jangan ambil banyak, jangan tersulut emosi bahagia
berlebihan kadang itu menjerumuskan karena hanya hawa nafsu saja, konsisten
pada apa yang sedang kamu kerjakan. Kuatkan bayang-bayang mimpimu itu, lakukan
yang terbaik dan biarkan Allah yang berkehendak atas hasilnya, yang penting
kamu jangan berhenti, jaga ketulusan dan niat kamu. Pengorbanan itu kebutuhan
tetapi itu bagian dari kedisiplinan dan kedisiplinan awal dari kesuksesan.
Okaaaaaay makasih yang udah baca
yah ini ada video yang aku suka banget tonton akhir-akhir ini sampai
gabosen-bosen, aaaaaak mau bertemu mama, mau ke Larantuka dong, kak Ferra mau
ajakin volunteernya Kopernik pliss :’D