“Num kamu besok kalau
besar ingin jadi apa?”
“Mendiknas :D”
“Hahahahahahahahahahaha”
seketika tawa muncul dari teman-teman SMPku.
Selalu begitu, sejak
SMP sampai sekarang saat ditanya ingin jadi apa kalau sudah besar nanti aku
selalu mantap sepenuh hati dan dengan senyuman lebar menjawab ingin menjadi
Mendiknas. Ya, hanya itu tidak ada yang lain atau bisa dikatakan kurang
berminat dengan profesi yang lain.
Minatku terhadap
pendidikan sangatlah besar, bermula dari kekecewaan selama mengenyam
pendidikan: tidak mau dicontekin sama teman-teman SMP dan diskriminasi antara
sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dengan Sekolah
Standar Nasional. Apalagi dihadapkan dengan Ujian Nasional yang menurutku itu
bukan metode yang tepat untuk mengukur kemampuan siswa, karena aku sendiri juga
yang turut serta dalam pelaksanaannya yang carut marut dan penuh dengan
kecurangan, hanya karena ingin mengejar predikat lulus dan mendapat nilai
bagus. Selain itu juga, dengan latar belakangku yang berasal dari desa, masih
sering aku menemukan di sekelilingku anak-anak yang tidak sekolah karena
terhambat biaya dan mereka harus ikut bekerja untuk membantu orang tuanya,
masih sering juga aku melihat anak-anak yang mengemis di perempatan bukannya
sekolah dan mengenyam pendidikan, bahkan untuk bermimpi sepertiku, memikirkan
nanti malam makan apa saja mereka masih harus banting tulang. Sebegitu
sulitnyakah kita sebagai warga negara Indonesia yang mempunyai hak kebebasan
dalam berpengetahuan dan mengenyam pendidikan di negeri ini? Sejak itulah, mulai
tumbuh dalam benakku untuk memperbaiki sistem pendidikan Indonesia dan membantu
masyarakat Indonesia dalam mendapatkan hak kebebasannya mengenyam pendidikan.
Tidak berhenti hanya di situ saja, aku mulai memantapkan diri hari demi hari
untuk menjadi Mendiknas sampai akhirnya aku masuk SMA, masih tetap sama aku
selalu menjawab ingin menjadi Mendiknas. Kemudian aku mulai berjalan dalam
perjalanan meraih mimpiku, aku membuat sebuah blog, dengan mantapnya memberi judul
blog tersebut “Calon Menteri Pendidikan Nasional”, blog yang berisi
pendapat-pendapatku tentang pendidikan di Indonesia selain itu juga ide-ide
kecil yang aku gagas sendiri sebagai solusi pendidikan di Indonesia. Sampai
akhirnya,
orang tuaku menginginkanku menjadi dokter, profesi yang sepertinya menggiurkan memang bagiku. Maksudku siapa yang tidak ingin jadi dokter? Membantu orang banyak adalah pekerjaan yang mulia, dan akhirnya aku melakukan sesuatu yang sepertinya kurang tepat dalam hidupku, yaitu menghapus blog calon menteri pendidikanku dan perlahan mengubur cita-cita indah masa kecilku itu, kemudian berusaha untuk menuruti keinginan orang tuaku. Aku selalu mebahagiakan diriku dalam perjalananku berjuang untuk menjadi dokter.
orang tuaku menginginkanku menjadi dokter, profesi yang sepertinya menggiurkan memang bagiku. Maksudku siapa yang tidak ingin jadi dokter? Membantu orang banyak adalah pekerjaan yang mulia, dan akhirnya aku melakukan sesuatu yang sepertinya kurang tepat dalam hidupku, yaitu menghapus blog calon menteri pendidikanku dan perlahan mengubur cita-cita indah masa kecilku itu, kemudian berusaha untuk menuruti keinginan orang tuaku. Aku selalu mebahagiakan diriku dalam perjalananku berjuang untuk menjadi dokter.
Kalau kamu nanti jadi
dokter, jadi dokter anak saja, ada subspesialis tumbuh kembang anak hampir mirip
dengan pendidikan yang dimana sasaran dari pendidikan adalah anak-anak.
Tapi aku sadar: I cannot
live without thinking and reading all about education. I cannot live without
it!. Semangatku membuncah hanya untuk bekerja berpikir dan membaca semua
tentang pendidikan, tanpa aku sadari bahwa aku tidak mengkrompomikan sama
sekali dengan cita-cita masa kecilku itu, aku sudah terlanjur jatuh cinta
setengah mati terhadapnya. Dan akhirnya sekarang aku sudah kuliah menginjak
semester 2 bukan di kedokteran bukan di suatu tempat yang berhubungan dengan
bidang pendidikan, ingat num Allah Maha Mengetahui yang terbaik bagimu bahkan
lebih mengetahui dari apa yang kamu tidak ketahui. Kamu masih diberi kesempatan
num pergunakanlah! Niatkanlah yang ikhlas!. Aku tidak tau aku akan dijalankan
kemana sekarang? Tapi aku masih tetap dalam perjalanan setiaku dengan
pendidikan, aku optimis sangat optimis! Karena Allah Maha Bijaksana, Man
zhabara shafira, bersabarlah tetapi sabar yang aktif!
Sampai akhirnya ada
suatu tempat, bukan disini tapi disana jauh sekali, tempat dimana semua
pembelajaran, kegiatan dan sebagainya yang mereka lakukan sangat
merepresantasikan apa yang selama ini aku lakukan dan aku pikirkan terhadap
pendidikan. Akhirnya mataku terbuka lebar :) Alhamdulillah, dan insyaAllah
sekarang sedang berusaha menuju kesana.
Kamu tau kawan? Passion
Setiap kamu
menceritakannya matamu berbinar,
Setiap kamu
mengerjakannya kamu tak kenal lelah,
Semakin kamu berkutat
dengannya semakin senang dirimu padanya
Kemudian sekarang? Aku
menemukan diriku lebih bersemangat! Lebih optimis! Melakukan segala yang
berhubungan dengan pendidikan di luar jam kuliahku! Mengikuti kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan pendidikan di kampusku: mengajar, Menjadi angkatan
pertama Pengajar Muda GTM(Gerakan Teknik Mengajar), mengajar anak-anak TPA,
mengikuti berbagai organisasi baik di kampus maupun di rumah, membaca banyak
buku pendidikan, mengerjakan program-program dalam mengajar yang aku ciptakan,
menulis di tipe-tipe buku yang aku ciptakan(ya siapa tau besok akan berguna
suatu saat!) dan on my way to become a private tutor(sedang mencari murid nih! Rekomendasiin
dong :D)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar