Akhir-akhir ini pasti banyak teman-temanku yang
mempertanyakanku dimana? Entah itu dalam urusan kuliah, lomba, kkn, rapat,
danusan, ambil kaos, ngasih kaos, dan sebagainya.
Hanum nih dimana sih? Ya ampun hanum hari pertama masuk
kuliah aja gadateng coba. Hanum kemana sih? Hanum ayo rapat. Hanum udah
dikerjain belom? Hanum udah dihubungin masnya? Hanum kapan mau rapat nih? Hanum
ayo tentuin jadwal dan lain lain pertanyaan teman-temanku.
Pasti banyak yang kecewa, banyak yang tanya. Sebelumnya aku
juga udah ijin beberapa hari ini aku sibuk menunggu Bapakku di rumah sakit jadi
gabisa sama sekali ngapa-ngapain, harus stay menunggu. Mungkin beberapa hari
yang diperkirakan sebentar tapi ternyata hampir 2 minggu dengan yang bisa menunggu
di rumah sakit hanya aku dan ibuku.
Oh Bapak hanum sakit? Sakit apa?
Iya jadi sebenarnya Bapakku sudah pernah masuk rumah sakit
sebelumnya tepatnya sebulan yang lalu. Waktu itu bermula dari feses Bapakku yang
bewarna kehitaman, awalnya kita kira ohyaudah gapapa karena setelah itupun
tidak terjadi apa-apa tetapi ternyata setelah 2 hari Bapakku lemas tidak bisa
ngapa-ngapain. Jalan susah bahkan sampai gakuat, mau ke kamar mandi sampai
harus jalan sebentar kemudian duduk jalan lagi duduk jalan lagi saking
gakuatnya jalan. Nah pas hari itu juga kemudian kita bawa ke rumah sakit.
Sampai rumah sakit dicek darah ternyata nilai Hb nya hanya 3,0 yang normalnya
antara 11-12. Astaughfirullah. Coba bayangin Hb segitu kalau normalnya orang
udah pingsan bahkan itu untuk nilai Hb sekitar 5-6 tapi Alhamdulillah Bapakku
masih bisa jalan sedikit tidak sampai pingsan. Malam itu juga Bapakku langsung opname
di RS PKU Muhammadiyah Bantul. Nah pada waktu itu posisiku sedang di kosan
mengerjakan tugas semester 5 yang gapernah kelar-kelar, kaget langsung menuju
rumah sakit, sampai disana melihat Bapakku sudah pucat berbaring di tempat tidur
rasanya kayak: selama ini kamu ngapain aja sih di kampus? kok jarang pulang
lihat nih Bapakmu?!. Bapakku seminggu lebih berada di rumah sakit, pengobatan
yang dilakukan oleh dokternya adalah mengembalikan Hb kembali ke normal dan
selain itu juga mencari sebab kenapa bisa fesesnya berdarah. Oke aku jelasin ya,
jadi di awal tadi aku bilang bahwa fesesnya bewarna kehitaman, nah ternyata
warna kehitaman itu merupakan campuran darah, darah yang tercampur oleh
bakteri(yang dimana di feses terdapat bakteri e colli) akan bewarna kehitaman.
Nah pertanyaan dari penyakit Bapakku ini adalah kenapa bisa ada darah di
fesesnya? Dan menyebabkan Hb nya turun drastis? Darimana sih darahnya itu?
Kemungkinan yang paling pasti adalah dari saluran pencernaannya, tetapi dokter
berkata lain dengan hasil usg pada pencernaan Bapakku yang masih baik. Akhirnya
pengobatan dilakukan sampai membuat Hb menjadi normal dan diberi banyak sekali
obat yang aku gatau buat apa tapi kemungkinan besar untuk mencegah pendaharan
lagi di dalam tubuh.
Bapakku merupakan seorang pengidap penyakit gula yang sudah
cukup lama. Awalnya aku kira Hb Bapakku turun ini ada kaitannya dengan penyakit
gula. Waktu aku di kampus aku pernah curhat dengan temanku, Riri namanya, Bapaknya juga pengidap penyakit gula sejak tahun 1996. Gejalanya persis sama
seperti Bapakku, kakinya sakit kalau buat jalan jadinya kalau jalan perlu
didampingi kalau orang liat dari luar saja pasti mengira kakinya tidak kenapa-kenapa
hanya bengkak dan bewarna agak kehitaman. Aku cerita kepadanya tentang keadaan Bapakku yang seperti itu kemudian dia cerita tentang Bapaknya yang dulu juga
pernah sama persis seperti itu dan ternyata hasil dari pemeriksaan dokter Bapaknya Riri adalah terdapat infeksi dalam di kaki sehingga syaraf-syaraf di
kaki sebagian mati karena sudah terinfeksi dan darahnya kotor. Kenapa bisa
terjadi infeksi? Karena orang yang mengidap penyakit gula itu darahnya sukar
membeku sehingga jika terjadi luka akan sulit atau bahkan tidak dapat mengering
dan akhirnya terjadi infeksi. Nah awalnya aku mengira seperti itu, darah yang
keluar dari feses Bapakku berasal dari darah kotor yang ada di kaki akibat
infeksi dalam. Kemudian sok ceritalah aku ke dokter yang menangani Bapakku
jangan-jangan darah ini dari sini pak karena Bapak saya pengidap penyakit gula.
Dan ternyata sebagian besar ya emang benar sama seperti itu.
Pada saat Bapakku dirawat merupakan kejadian yang lumayan
berat, karena saat itu adalah minggu dimana semua deadline tugas semester 5 yang
konvensional banyaknya ga ketulungan itu dan minggu tenang. Aku harus bolak-balik
rumah sakit-kosan-kampus-rumah yang itu artinya bolak-balik jogja-bantul dengan
perjalanan pulang pergi 2jam-an, sampai udah kayak orang linglung capek banget.
Dan serba salah pula. Ha? Serba salah? Iya, serba salah karena ini mau
memprioritaskan yang mana tugas atau Bapak? Gini kalau ada yang bilang: kenapa
ga dibarengin aja? Jagain sambil ngerjain tugas? Hmmmmm yu pikir sini di rumah
sakit nungguin orang sehat yang bisa jalan kemana-mana ngelakuin apa-apa
sendiri tapi diinfus dan ditransfusi 12 kantong darah apa? (iya 12 kantong
darah untuk mengembalikan Hb Bapakku agar bisa normal, udah kayak minum sirop
aja ya). Maksudku serba salah itu kejadiannya seperti ini:
(Saat di rumah sakit)
“Buk gantian ya, aku mau balik kosan mau ngerjain tugas dulu
minggu ini deadline nanti aku balik kesini siang” dengan suara terbata-bata
saking capeknya
“Kamu itu gimana sih orang Bapaknya lagi sakit malah mau pergi,
dikerjain di sini kan juga bisa mbok nanti lagian minggu tenang to, kamu itu (dan
sebagainya dan sebagainya)”
Dalam hati: aku juga pengen buk kalau tugasnya itu matriks
ordo 24x24 diprint ga ditulis tangan L
(Rabu pagi, saat di rumah sakit dapat sms dari 4 asisten)
asisten Matriks: “Dek besok jumat harus siap jilid ya laporan
matriksnya”
asisten Fondasi Dalam: “Dek besok jumat harus siap jilid ya laporan
fondalnya”
asisten Teknik Penyehatan: “Dek besok jumat harus siap jilid
ya laporannya dan sekalian posttest”
asisten Irigasi dan Bangunan Air: “Dek aku gamau tau besok
jumat harus udah jadi ya gambarnya udah di kalkir, laporan lengkap”
Panik. Rasanya pengen bales smsnya: “What Do You Mean?
Ooooh.. what do you mean? Ooohh…”
Rabu langsung kekos ngerjain yang awalnya tadi bilang siang
bakal balik ke rumah sakit akhirnya gajadi balik sampai hari jumat dan
dimarah-marahi sama ibu, mas, mbak “Udah gausah dikerjain diulang taun depan
juga bisa kan, lagian juga minggu tenang kok masih ada tugas (dan sebagainya dan
sebagainya)” karena tidak ada waktu juga buat ngejelasin satu persatu tugasnya
sekonvensional apa, yang dimana gabisa dikerjain sambil nungguin, yang padahal
secara nyata dan jelas ada teknologi namanya microsoft office autocad sap2000
bahkan ada mesin yang secara nyata dan jelas semua makhluk di dunia ini tau
yaitu printer tapi masih tetap tugas laporan harus ditulis tangan gambar juga
digambar dengan tangan, yang dengan konvensionalnya tugas matriks ordo 24x24
yang sudah dikerjakan di excel disalin lagi di laporan dengan tulisan tangan,
mau ngejelasin gimana coba ke keluarga? Ini loh tugasnya anak sipil kayak gini,
karena aku juga sudah capek jadinya cuma yaudah diem aja. Diintervensi dari
pihak keluarga diem aja diintervensi dari pihak asisten juga diem aja. Dan
akhirnya pada hari jumat tersebut beberapa deadline laporan diundur atas
permintaan mahasiswa yang protes karena deadline semua tugas kenapa bisa
berbarengan seperti itu kok ga ada koordinasi dari masing-masing asisten
sebelumnya biar bisa tidak berbarengan, selain itu juga karena dosen yang
bersangkutan juga belum jelas kabarnya bisa kapan responsi dan sebagainya dan
sebagainya.
Tau kan rasanya gimana? Udah dibela-belain buat diem aja pas
diintervensi, dimarahin sana-sini dianggap anak yang “kamu itu gimana sih” tapi
akhirnya...? Emang terkadang hidup gitu num, cuma demi selembar surat puas yang
bahkan tugasnya pun tidak masuk dalam nilai sks. Selain itu masih banyak
intervensi-intervensi lain yang harus dihadapi buat ngebelain si tugas manis
manja ini.
Akhirnya setelah 8 hari diopname, dokter sudah
memperbolehkan pulang pada hari jumat yang berbarengan dengan masa minggu
tenang pertama usai. Kemudian pada masa minggu tenang kedua, rawat jalan di
rumah dilakukan dengan intensif dengan tugas yang masih banyak berserakan
dengan keponakan yang pulang dengan seminggu lagi uas dengan menyadari diri ini
belum belajar dengan urusan ini itu yang belum kelar. Daaan ohiya asistensi, di
semester 5 ini aku menjadi asisten praktikum mekanika tanah I, setidaknya ini
menjadi salah satu hiburanku selama kehectican semester 5 karena aku suka
dengan cara praktikum dan responsinya yang mengutamakan pemahaman dari
praktikan jadi tidak hanya asal mengerjakan terus ditanyai dikit terus udah
dapat surat puas, kebetulan juga adik-adik kelompok yang aku ampu lucu-lucu
ngegemesin rasanya pengen dilarutin aja tugasnya :))
Dari semua kejadian itu Alhamdulillah Allah masih memberiku
keselamatan untuk menunaikan batu-batu kecil kehidupan tersebut (Alay dasar)
Ada kejadian menarik pada waktu minggu tenang kedua hari
rabu, waktu itu jadwal kontrol Bapakku. Di rumah sakit aku menemani Bapakku
menunggu antrian untuk kontrol, di ruang tunggu itu penuh banget dengan mbah
mbah bapak ibu yang sudah tua dan kelihatan lemah.
“Sakit apa mbak bapak e?” Tiba-tiba ibu di sebelah nyolek
dan tanya
“Inggih buk, niki bapak sakit gula hehehe”
“ohwalah sakit gula apa mbak?”
“Ha?” kan bingung ya ditanyain sakit gula apa, sakit gula
mah sakit gula aja
“Iya bapak e sakit gula basah atau kering mbak?
“Ha?” sumpah emang ada sakit gula basah kering lembab? Ha
ini Bapakku sakit gula apa ya, gula batu paling hahahaha, terus ibunya paham
kayaknya aku gatau ada jenis sakit gula basah atau kering
“Jadi gula basah itu biasanya penderitanya gemuk pengobatannya
dengan obat, kalau gula kering itu malah justru penderitanya biasanya kurus dan
pengobatannya dengan suntik insulin mbak.”
“ooohh…gula basah buk” berarti Bapakku ini sakit gula basah
karena ga suntik insulin.
Dan kemudian percakapan-percakapan lain antara pasien dan
pengantar bermunculan, dan aku baru tau astaga banyak ya yang sakitnya dobel
dobel, jadi ada yang udah sakit gula ternyata juga pengidap asam urat juga
sakit kulit juga kolestrol juga ginjal juga jantung juga ini itu dan lain-lain,
dan yang seperti itu banyak pun. Jadi malah ada yang sekali kontrol sekalian 2
dokter, dokter bagian gula dan ginjal misalnya.
Gila banget ya kemudian mikir lagi, coba lihat pasien-pasien
yang datang merupakan generasi tahun 50-60an yang dimana sejak kecil mereka
belum merasakan makanan olahan bahan pengawet fastfood dan makanan sampah
lainnya, dulu masih jaman masakan sayur nasi tahu tempe yang sederhana
pengolahannya, kemungkinan mbah mbah bapak ibu itu merasakan makanan sampah
kayak sekarang ini saat mereka sudah lumayan tua sekitar 15-20tahun yang lalu.
Nah sementara coba kita generasi tahun 90-2000an sudah sejak kecil merasakan
makanan olahan bahan pengawet berminyak fastfood dan sampah lainnya, bayangkan
mau seberapa cepat kita bisa kena dampak dari semua itu kan? Dan ya ternyata
emang benar jaman sekarang banyak sekali anak muda yang sudah menderita asam
urat, kolestrol bahkan jantung. Apalagi untuk mahasiswa-mahasiswa kosan
sekarang banyak yang terganjal saat akan mendapat pekerjaan karena tes
kesehatan mereka menunjukkan bahwa mereka mengidap kolestrol yang tinggi
akhirnya mereka perlu melakukan diet kolestrol dan olahraga. Coba bayangin
kalau ga dari sekarang kita sadar untuk menjaga kesehatan dengan pola makan dan
pola hidup yang sehat gimana jadinya nanti? Masih umur 20an udah kena kolestrol
aja udah kena asam urat aja, sangat menghalangi kesempatan untuk berkarya dan
menjalani kehidupan. Tapi pasti juga banyak yang beralasan bahwa ya mau gimana
lagi anak kosan susah buat masak sendiri, makan juga di burjo ga ada sayur
gorengan semua, kalau sayur pun udah mateng banget ga ada gizinya lagi. Yah num
udah ga bisa mikir harus makan sayur buah ini itu sibuk nugas lagian mah makan
makan aja. Hmmm bukan tentang lagian mah makan aja tapi untuk investasi diri
demi kehidupan masa depan yang lebih berarti, lagian juga kalian sudah besar
kan sudah bisa berpikir mana yang baik dan buruk untuk diri sendiri termasuk
untuk kesehatan diri. Gamau kan besok pas udah tua sakit-sakitan eh enggak ding
bahkan belum tua udah kena sakit ini itu, kan malu juga ya kamu mahasiswa
berpendidikan tapi masalah kesehatan aja ga ngerti. Semua itu tergantung dari
disiplin diri nya masing-masing, tidak ada hasil dari ketidakmauan, sekecil
apapun usaha untuk menyehatkan tubuh pasti berdampak besar. Coba mulai dari
jangan pernah minum macam-macam selain minum air putih dan jus buah tanpa gula,
kurangi minuman gula berlebih. Kemudian ada yang bilang: “Lah num kalau
begadang aku butuh kopi” halaah ga terlalu ngaruh sebenernya, dan ada juga
minuman lain yang bisa ngebantu buat biar susah tidur yaitu the hijau, dalam the
hijau itu kafeinnya lebih banyak dari kopi tapi menyehatkan. Ingat jangan pakai
gula. Itu salah satu contohnya hidup sehat, gampang kok kalau dimulai dari
kecil terus dibiasain gitu. Selamat mencoba! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar