5 Oktober 2023

Me time after marriage

Jadi ceritanya beberapa hari yang lalu aku diajak nonton film Petualangan Sherina 2 sama temenku, Lia (ig: sepatukuda__) karena kebetulan Lia penggemar berat PetSher 1 ofcourse dia ingin nonton sejak pertama film PetSher 2 release dan mengajakku yang juga sudah pernah menonton PetSher 1. Enggak kok, aku disini gamau ngomongin tentang filmnya. Tapiii aku ingin menuliskan insight yang aku dapatkan dari beberapa kali pertemuanku dengan Lia yang dimana setelah Lia berkeluarga dan mempunyai momongan yaitu baby Kelana yang lucu banget dan tumbuh pesat perkembangannya. Jadi salah dua temanku yang masih di Jogja sesaat setelah lulus yaitu Lia dan Rina (ig: rinnaningrum) karena juga mereka asli Jogja sih, walaupun pada akhirnya Rina awal tahun kemarin meninggalkan Jogja dan merantau ke ibukota. Selain salah dua tersebut, salah banyak temenku lainnya seperti my triple D (Dina-Della-mamah Dedew) sejak lulus sudah kembali ke kampung halamannya atau merantau ke ibukota. 

Tentu kehidupan persahabatanku dengan Lia sebelum dan sesudah mempunyai momongan diprediksikan akan berbeda ya(?) yang dimana sebelum mempunyai momongan bisa dengan lebih leluasa: Yuk makan siang. Yuk Girl Talk. Num aku jemput ya siap-siap. dan yuk yuk lainnya ketika sedang ingin refreshing, sharing-sharing, atau sekedar ngobrol. Setelah mempunyai momongan aku cenderung menghindari untuk mengajak Lia, bahkan setelah menikah, karena takutnya sedang repot, atau biasanya langsung silaturahmi ke rumahnya, itupun jaranggg paling menunggu kalau Rina pas balik Jogja dan memastikan suami Lia sedang tidak di rumah (karena LDM jadi takut mengganggu waktu mereka jika tiba-tiba ada tamu). Sehingga seringnya pertemuan kami bertiga atau aku berdua dengan Lia setelah Lia menikah itu banyak yang diinisiasi oleh dirinya, kemudian aku dan Rina mengiyakan sehingga jelas kan kalau waktunya Lia sedang luang.

Nah ada yang menarik setelah aku perhatikan selama beberapa kali pertemuanku dengan Lia setelah dia mempunyai momongan, yaitu tidak pernah saat kami bertemu itu dia bawa baby Lana, padahal aku kan juga pengen ketemu Lana Liii :(. Awalnya aku heran kenapa ya, kok bisa ya meninggalkan baby nya untuk ketemu temen doang (yang temennya kayak aku gini wkwkw maafkan tante ya Lana :( minjem ibunya bentar), walaupun tetap aku dan Rina berusaha menjaga agar tidak terlalu lama Girl Talk nya karena biasanya kami bisa berjam-jam kalau ketemu ngobrol saking asiknya hehehe. Saat misal ditanyakan 'Lana kok ga diajak Liii? :( yaaah..' biasanya jawabannya 'iya sama bibi di rumah tak tinggal bentar' atau 'Iya sama Ibuku di rumah, aku lagi mampir di rumah ibuku soalnya' (rumah ibunya Lia emang Jogja juga) atau jika saat suaminya sedang pulang dan diijinkan untuk kami Girl Talk maka jawabannya 'Iya udah diijinin terus katanya sama dia aja Lana, aku suruh berangkat'. Awalnya sebagai anak yang cukup konvensional pasti kepikiran juga: 'Masak anaknya ga diajakin sih masak ibunya ini itu dll berbagai stereotype negatif lainnya.' ya kan? (Tapi aku sangat yakin Lia adalah ibu yang paling paling baik terhadap anaknya, selain kalau Girl Talk salah satu topiknya pasti tentang parenting dan ngomongin tentang kebanggaan, kekhawatiran, kebahagian, dll perkembangannya Lana).

Untuk diriku yang sudah melihat 2 keluarga berkembang yaitu keluarga Masku dan Mbakku, yang telah membesarkan 7 anak, aku sedikit bisa memahami Lia. Karena menjadi orang tua itu berat guys trust me, terlebih menjadi seorang ibu. Sebelum mempunyai momongan waktu untuk diri sendiri (me time) lebih luas, tentunya berbeda setelah menjadi orang tua, peran yang berbeda dengan tanggungjawab yang meningkat. Sehingga waktu untuk diri sendiri jauuuh berkurang, dengan kesadaran diri bahwa memang perlu dikurangi, tetapi harus diingat jangan sampai tidak ada sama sekali. Me time itu penting, bahkan sudah berpasangan pun, me time juga perlu, karena di waktu-waktu inilah diri setidaknya digunakan untuk istirahat atau relaksasi atau step backs atau recharge energy atau merenung atau sekedar enjoy the moment menikmati fase hidup. Bisa dibayangkan kayak seperti kita sedang keluar sebentar dari track kehidupan kita, melihat dari atas track tersebut dan menyadari bahwa ternyata sudah sejauh itu ya. Dan saat-saat itulah juga bisa diselipkan doa-doa dan syukur atas apa yang telah Maha Pemberi Petunjuk jalankan track kehidupannya pada kita. Recharge energy dan recharge spirituality. 

Penting banget lho me time itu, seperti yang aku bilang di awal bahkan untuk seorang ibu yang tentu bebannya lebih berat. Jangan sampai seorang ibu seperti kehilangan jati dirinya dan burnout karena semua hal baik secara fisik, mental, maupun emosionalnya ditumpahkan untuk keluarganya. Sejenak perlu seorang ibu tetap mengingat bahwa dirinya juga seorang individu perempuan, terlebih cara perempuan mengekspresikan dan merelease emosi itu berbeda dengan laki-laki, yaitu dengan cara cerita, berbagi keluh kesah, sharing, dan saling support. Seperti yang dikatakan John Gray dalam bukunya: 'Men are From Mars, Women are From Venus

Wanita membutuhkan pengertian, pria membutuhkan penerimaan. Wanita ingin didengarkan dengan empati dan tanpa dihakimi. Pengertian bukan berarti harus memahami seluruh pikiran wanita namun cukup dengan memberikan dukungan saat wanita menyampaikan perasaannya. Sedangkan pria perlu merasa diterima. Bukan berarti wanita harus menganggap pasangannya sempurna, namun cukup dengan tidak berusaha untuk mengubahnya.

(bukunya bagusss, ringan tapi bagus untuk agar dapat memahami perbedaan wanita dan pria dalam berbagai hal, seperti sifat-sifat dasarnya, cara mengekspresikan dan mengelola emosi, memecahkan masalah, dll)

source: instagram @orami_id

Kebutuhan me time seorang ibu itu aku sadari banget jika aku ke rumah Mbakku di Bandung, dengan anak 4 dan LDM seminggu sekali Jakarta-Bandung tentu bukan suatu hal yang mudah bagi mbakku mengurus anak-anaknya sendiri, terlebih masih bekerja, walaupun ada nanny/babysiter tapi pasti kan anak-anak tetep pengen nempel ke ibunya. Nah, aku kalau kesana pasti agendakan untuk membantu mengurus keponakan-keponakanku tersebut, jadi sering yang misal kayak: 

'Udah Mbak Henny tidur aja dulu masuk kamar terus kunci pintunya, anak-anak biar sama aku aja' saat aku melihat mbakku sampai malam masih belum tidur karena mengurusi anaknya padahal sudah tampak lelah sekali wajahnya. Bahkan sering juga waktu kesana mbakku minta dikerokin, jadi memang lelah guys menjadi orang tua tidak mudah, tetapi demi kebaikkan anak dan bondingnya dengan anak-anak tetap harus dilakukan. Semoga semua yang sudah dilakukan bernilai ibadah dan mendapatkan pahala. 

Saling mengerti dan memahami kebutuhan me time bagi setiap individu itu penting, selain itu juga dapat menciptakan rasa menghargai, saling sayang, dan saling support antar pasangan, atau antar saudara, atau antar individu lainnya. Demikian, terimakasih sudah membaca! :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar