Sebelum membicarakan topik ini terlebih dahulu perlu
digarisbawahi bahwa tidak ada perbedaan antara seseorang dan yang lainnya dari
segi kemanusiaan, baik perempuan maupun lelaki. Atas dasar ‘persamaan’ ini maka
kita dapat memberikan gambaran tentang kualitas pribadi Muslimah dengan
mengemukakan pandangan agama tentang kualitas manusia yang didambakannya.
Setelah itu, dapat ditinjau perbedaan kedua jenis manusia tersebut dari
kodratnya, guna menemukan kualitas pribadi muslimah.
Semua manusia diciptakan Allah dari debu tanah dan Ruh
Ilahi. Apabila daya tarik debu tanah mengalahkan daya tarik Ruh Ilahi, ia akan
jatuh tersungkur sehingga mencapai tingkat yang serendah-rendahnya, lebih
rendah bahkan daripada binatang. Sebaliknya, bila Ruh Ilahi yang memenangkan
tarik-menarik, manusia akan menjadi seperti malaikat. Tuhan tidak menghendaki
manusia menjadi malaikat, tidak pula binatang, karenanya unsur kejadiannya
harus dapat menyatu dalam dirinya. Saat itulah, diharapkan kualitasnya
tercapai. Melalui debu tanah dan Ruh Ilahi tersebut Allah menganugerahkan
manusia empat daya:
- Daya Tubuh yang mengantar manusia berkekuatan fisik, berfungsinya organ-organ tubuh.
- Daya Hidup yang menjadikannya memiliki kemampuan mengembangkan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta dapat mempertahankan hidupnya.
- Daya Akal yang memungkinkannya memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi
- Daya Kalbu yang memungkinkanya bermoral, merasakan keindahan, keimanan, dan kehadiran Allah.
Apabila keempat daya tersebut digunakan dan dikembangkan
secara baik maka kualitas pribadi akan mencapai puncaknya yaitu “suatu pribadi
yang beriman, berbudi pekerti luhur, memiliki kecerdasan, ilmu pengetahuan,
keterampilan, keuletan, serta wawasan masa depan, dan dengan fisik yang sehat.”
Al Qur’an menamakan kualitas hidup yang seperti itu dengan
al-hayat al-thayyibah dan cara mencapainya dirumuskan dengan “amal saleh”:
‘Barangsiapa yang melakukan amal saleh baik pria maupun
wanita dalam keadaan ia beriman, maka pasti akan kami hidupkan ia dengan
al-hayat al-thayyibah(hidup yang berkualitas tinggi). (QS 16:97)
Ayat diatas menunjukkan bahwa ada kaitan antara kualitas
hidup dengan amal saleh. Yang berarti bahwa kita tau hal tersebut beriringan
dan tidak dapat dipisahkan. Kemudian apa yang dimaksud dengan amal saleh?
Kata shalih diambil dari kata shalaha yang diartikan sebagai
‘antonim dari kata fasid (rusak/kerusakan)’. Dengan demikian kata shalih berarti
‘terhentinya kerusakan’ atau ‘yang bermanfaat dan sesuai’ dan amal saleh dapat
dirumuskan sebagai ‘perbuatan-perbuatan yang dilakukan secara sadar untuk
mendatangkan manfaat dan atau menolak mudarat’ atau ‘amal-amal yang sesuai
dengan fungsi, sifat dan kodrat sesuatu’. Semakin terpenuhi
amal-amal/nilai-nilai/perbuatan-perbuatan yang telah ditentukan atau dengan
kata lain semakin sesuai dengan fungsi (sifat) dan kodratnya, semakin tinggi
pula kualitasnya. Dalam hal kualitas manusia, maka tinggi rendahnya kualitas
tersebut dapat dilihat melalui keempat daya yang tersebut di atas.
Daya Tubuh dan Daya
Hidup
Agama menekankan bahwa manusia bukannya hidup tanpa makna.
Tetapi, ia diciptakan untuk mengabdi kepadaNya dan dalam rangka pengabdian itu,
ia mempunyai kewajiban-kewajiban, baik terhadap dirinya, keluarganya yang kecil
atau pun yang besar bahkan kepada seluruh alam ini. Kehidupan manusia
dipengaruhi oleh banyak faktor. Menjadi suatu kewajibannya untuk mengendalikan
dan mengarahkan faktor-faktor tersebut sehingga makna yang diharapkan dari
hidupnya dapat tercapai. Salah satu faktor tersebut adalah kesehatan. Sehat dalam
pandangan agama, bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat jasmani, tetapi
juga ruhani. Islam memperkenalkan istilah afiat
yang berarti ‘berfungsinya seluruh potensi jasmani dan ruhani manusia
sehingga mampu mencapai tujuan kehadirannya di pentas bumi ini’. dengan
kesehatan, diharapkan kualitas hidup dan pengabdiannya menjadi meningkat.
Daya Akal
Banyak sekali ayat Al Qur’an dan hadis Nabi saw. yang
berbicara tentang kewajiban pengembangan akal, demi mencapai ilmu pengetahuan
dan keterampilan, sebagaimana banyak pula yang mengecam mereka yang tidak
menggunakan dan mengembangkan daya ini. Keistimewaan manusia yang menjadikan
para malaikat diperintahkan sujud kepadanya, adalah karena makhluk ini memiliki
pengetahuan, inisiatif, dan keterampilan (QS 2:31-34). Pentingnya daya akal ini
dalam pribadi seorang muslimah sudah tertera dalam hak dan kewajiban belajar
pada subbab pos bab yang pertama yaitu: Kedudukan Perempuan dalam Islam.
Pengetahuan yang diperoleh dalam berbagai bidang itu
menghasilkan keterampilan dalam berbagai bidang pula. Dan dari situlah mutu
kualitas pribadi dapat meningkat karena pengetahuan dan keterampilan
mengantarkan manusia kepada peningkatan kesejahteraan ekonomi yang kemudian
menjadi salah satu faktor peningkatan kualitas hidup.
Daya Kalbu
Iman dan moral yang menghiasi setiap pribadi merupakan hal
yang sangat menentukan. Pemahaman dan penerapan ajaran-ajaran iman mutlak
adanya bagi kualitas seseorang, sehingga jika terdapat tuntunan agama yang
membedakan seorang Muslimah dengan lainnya, maka tuntunan tersebut harus
diperhatikannya, jika ia ingin dinilai sebagai yang memiliki kualitas pribadi
terpuji. Nilai-nilai keindahan dalam bersikap, berpakaian, dan sebagainya harus
selalu menjadi perhatian.
Dalam membicarakan daya kalbu ini, perlu ditekankan bahwa
dalam mengembangkan dan mengoptimalkan daya-daya sebelumnya harus selalu
memperhatikan daya kalbu ini. dengan kata lain, memperhatikan nilai agama dan
moral serta menyadari bahwa betapapun agama mempersamakan antara lelaki dan
perempuan tetapi secara kodrat dalam diri masing-masing jenis ada perbedaannya.
Perbedaan yang menonjol antara lelaki dan perempuan adalah
kemampuan perempuan mengandung, melahirkan dan menyusukan. Juga pada perasaannya
yang lebih halus dan yang kesemuanya membawa mereka mampu menghadapi anak dan
mendidiknya.
Kalau kita sependapat dengan pakar yang menyatakan bahwa ‘fungsi
menciptakan alat’ maka agaknya tidak keliru apabila kualitas wanita Muslimah
akan sangat tercermin pada kemampuannya mempersiapkan generasi. Walaupun hal
ini tentunya tidak berarti bahwa mereka harus mengabaikan pengembangan
keseluruhan daya yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya.
Demikian, Maha Benar Allah dalam segala firmanNya.
Akhir-akhir ini saya merasa hati atau kalbu saya begitu
kering. Banyak bacaan, kegiatan, rutinitas, dan segala hal aktivitas yang saya
lakukan membuat lelah, menambah ilmu pengetahuan sih tetapi tidak untuk
menambah sejuk kalbu saya. Saya menyadari ada yang salah dan ternyata benar,
aktivitas saya semakin jauh dari niat-niat yang menujuNya, logika dan
rasionalitas saya menyeruak dengan WHY yang begitu duniawinya tanpa ada
sedikitpun kaitan dengan menjadi hambaNya yang lebih baik. Jarang ada kosakata
untuk menggapai ridhoNya atau Ayo Hanum Allah sayang kalau Hanum belajar
sungguh-sungguh, Ayo Hanum bersih-bersih Allah itu indah dan menyukai
keindahan, atau Ayo Hanum bermanfaatlah sesuai dengan perintahNya dan sebagainya.
Hidup saya terlalu monoton hanya untuk pencapaian target, centang-centang to-do-list,
doa saya hanya sebatas meminta, meminta untuk ditenangkan hatinya, jiwanya, dan
pikirannya. Saya tidak berusaha untuk menggapai ketenangan itu atau berikhtiar
mencarinya. Semoga apa yang saya lakukan ini sebagai wujud ikhtiar dari
penyejukan kalbu yang selama ini kering.
Terimakasih, semoga bermanfaat :)
Daebaaaaak, keren num reviewnyaaaaaa. Terimakasih membuat review seindah ini
BalasHapusAlhamdulillah semoga bermanfaat, makasih zahra, post blog zahra juga keren-keren, aku suka bacanya :D
HapusHanum, thanks udah sharing. Keep posting yak :)
BalasHapusBariii, iyaa sama-sama makasih banyak Bari sudah mengunjungi blogku :D blog Bari postnya juga bagus2 ku suka baca :D
Hapus